Kivlan Zen Bilang SBY Jenderal Licik, Demokrat Balas Ucapan Gusdur Soal Mayjen Kunyuk

Admin
Jumat, 10 Mei 2019 - 10:00
kali dibaca
Kivlan Zen. Foto: Tempo.co
Mediaapakabar.com - Wakil Sekretaris Partai Demokrat (PD) Rachland Nashidik membalas sindiran Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal (Purnawirawan) Kivlan Zen. Dalam unjuk rasa di Badan Pengawas Pemilu pada Kamis, 9 Mei 2019, Kivlan menyebut Presiden Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai jenderal licik.

“Kata Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kivlan Zen itu "Mayjen Kunyuk". Mungkin karena dinilai liar dan biang onar. Masak Kunyuk mau menilai manusia? Presiden RI Ke enam pula, yang jauh melebihinya dalam hal apapun?,” ujar Rachland seperti dikutip Tempo.co Jumat, 10 Mei 2019.

Lelucon soal Mayjen Kunyuk ini memang pernah terlontar dari mulut Gus Dur. Kala itu, Gus Dur yang masih menjadi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengatakan dalang kerusuhan di sejumlah daerah seperti di Ambon adalah tentara. Yaitu seorang Mayjen K.

Pada Februari 1999, Kivlan Zen yang kala itu masih menjabat sebagai Staff Ahli Kepala Staff Angkatan Darat mendatangi Gus Dur di kantor PBNU. Ia pun meminta Gus Dur mengklarifikasi ucapannya. Dalam bebarapa kesempatan Kival Zen pernah mengatakan bahwa Gus Dur kemudian menarik ucapannya soal Mayjen K.

Nah, saat ditanya oleh wartawan siapa sebenarnya Mayjen K, Gus Dur malah menjawab Mayjen Kunyuk. Sementara itu, Kivlan menyebut Mayjen kira-kira.

Rachland pun enggan menanggapi berbagai tudingan yang ditujukan Kivlan kepada SBY. “Tidak usah ditanggapi serius. Tidak pantas dan tidak penting. Cuma sebangsa knyuk yang mau dengar. Mana ada manusia percaya kunyuk?,”ujar Rachland.

Sebelumnya, Kivlan menyindir SBY saat diwawancarai awak media di sela aksi unjuk rasa ratusan orang di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Kamis, 9 Mei 2019. Sindiran itu merupakan balasan dari cuitan Andi di akun twitternya yang menyebut bahwa ada setan gundul yang memberi informasi sesat Prabowo Subianto memenangi Pemilihan Presiden. Sehingga calon presiden nomor urut 02 itu bersujud syukur pada 17 April sore.

"Justru dia yang setan gundul. Andi Arief itu setan gundul, dia yang setan. Masak kami dibilang setan gundul. Orang Demokrat enggak jelas kelaminnya. Susilo Bambang Yudhoyono enggak jelas kelaminnya, dia mau mencopot Prabowo supaya jangan menjadi calon presiden dengan gayanya segala macam," kata Kivlan, kemarin.

Inisiator pembentukan aliansi Gabungan Elemen Rakyat (Gerak) yang mendemo Bawaslu itu juga berujar, SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat orang yang licik. "Saya tahu sifatnya, mereka ini saling bersaing antara Prabowo dan SBY. Dia tak ingin ada jenderal lain yang jadi presiden, dia ingin dirinya sendiri dan dia orangnya licik," kata Kivlan.

Simak juga: Kivlan Zen Serang SBY, Politikus Demokrat: Jangan Menuding-nuding

Ketua Divisi Bidang Hukum dan Advokasi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, menilai pernyataan Kivlan Zen berlebihan. Menurut dia, hal itu tidak perlu diucapkan. “Saya pikir Pak Kivlan terlalu berlebihan berbicara ya. Dia tidak tahu bahwa Pak SBY begitu keras berjuang untuk memenangkan Pak Prabowo - Sandiaga,” ujar Ferdinand saat dihubungi, Kamis 9 Mei 2019. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini