PPATK Dukung KTT G20 di Bali dan Pantau Ketat Transaksi Keuangan

REDAKSI
Kamis, 10 November 2022 - 20:16
kali dibaca
Ket Foto : Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa PPATK terus melakukan pemantauan atas berbagai jenis transaksi keuangan dari berbagai negara ke Indonesia, khususnya ke Bali.

Mediaapakabar.com
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) turut mendukung perhelatan akbar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan melakukan pemantauan ketat atas transaksi keuangan selama KTT G20 berlangsung pada tanggal 15-16 November 2022 di Bali.

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa PPATK terus melakukan pemantauan atas berbagai jenis transaksi keuangan dari berbagai negara ke Indonesia, khususnya ke Bali.


“Secara simultan dan berkala terus kami lakukan pemantauan transaksi dengan berkolaborasi bersama Polri, BNN, BNPT dan mitra kerja strategis lainnya terkait Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT), karena ini merupakan ajang internasional yang harus dijaga marwah dan integritasnya, terlebih 

Indonesia bukan sekedar menjadi tuan rumah KTT G20 tahun ini, namun sebagai Pemegang Mandat Presidensi,” ungkap Kepala PPATK.


Di samping itu, Ivan menilai bahwa di saat yang bersamaan, ini adalah momen yang 

tepat untuk menunjukkan partisipasi aktif Indonesia di kancah internasional dalam 

menanggulangi berbagai isu global, tak terkecuali terkait integritas sistem keuangan 

dan perekonomian negara.


“Sampai saat ini Indonesia adalah satu-satunya negara G20 yang belum menjadi 

anggota penuh Financial Action Task Force (FATF) yang merupakan organisasi 

independen yang mengatur kebijakan terkait pencucian uang dan pendanaan  terorisme secara global," kata Ivan.


Ia menambahkan bahwa di bulan Juli hingga Agustus lalu telah dilakukan penilaian 

secara tatap muka terhadap Indonesia oleh para asesor dari FATF untuk menentukan 

apakah Indonesia layak menjadi anggota penuh FATF kedepannya.


“Meskipun saat ini Indonesia masih berstatus sebagai anggota observer FATF, namun 

sampai detik ini FATF sedang melakukan penilaian atas kelayakan Indonesia menjadi 

anggota penuh FATF, dan berkolaborasi dengan seluruh mitra kerja APU PPT, yang 

sedang dalam tahap memberikan tanggapan atas penilaian kedua oleh FATF,” jelasnya. (MC/RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini