Kalimantan Tengah Sambut Migrasi Siaran TV Digital

REDAKSI
Sabtu, 27 November 2021 - 12:15
kali dibaca
Ilustrasi: Kawasan wisata Gosong Senggora yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Dok/pariwisata.kalteng.go.id

Mediaapakabar.com
- Ada 13 kabupaten, satu kota, di Kalimantan Tengah. Namun siaran TV Analog terrestrial (Free To Air) baru hadir di tiga kabupaten, yaitu Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, dan Katingan serta satu kota, Palangkaraya. Kondisi ini, membuat program peralihan siaran TV Analog ke TV Digital mendapat sambutan sangat positif, baik itu pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat. Kehadiran siaran TV Digital menumbuhkan harapan, di masa depan bisa menikmati siaran TV terestrial (Free to Air). 

Sambutan Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran yang dibacakan Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah Herson B. Aden saat pembukaan webinar bertema Kalimantan Tengah Siap Analog Switch Off (ASO) pada 25 November 2021, menyatakan kegembiraan dan rasa terima kasih akan hadirnya siaran TV Digital di Kalimantan Tengah tersebut. 


“Pemerintah Kalimantan Tengah menyambut baik rencana migrasi siaran TV Analog ke siaran TV Digital ini. Dengan luasnya Kalteng  sekitar 1,5 Pulau Jawa, untuk menonton TVRI saja masih dibantu dengan transponder. Itu juga kualitasnya tidak maksimal. Dengan adanya perubahan dari siaran TV analog ke siaran TV digital, harapan kami, TVRI Kalteng dapat menjangkau seluruh Kalteng. Masyarakat bisa mendapatkan semua informasi dari siaran TV Digital,” demikian isi sambutan tertulis Gubernur Kalimantan Tengah. 


Harapan senada juga diangkat oleh Dosen IAIN Palangka Raya Hakim Syah. Dalam pandangannya Hakim mengapresiasi itikad baik pemerintah memberikan layanan terbaik pada masyarakat lewat program migrasi ke siaran TV Digital ini. 


“Itikad baik pemerintah memberikan layanan pada publik untuk akses informasi melalui kehadiran media siaran TV Digital ini penting. Karena jujur saja di Kalimantan Tengah ini, siaran TV Analog saja susah diakses masyarakat,” kata Hakim. 


Keterbatasan kehadiran siaran televisi terestrial di Kalimantan Tengah memang jadi keprihatinan bersama. Dari tujuh wilayah siaran di Kalimantan Tengah, lima bisa disebut  blank spot. Dengan kata lain, hingga kini, kelima wilayah layanan yang mencakup 10 kabupaten masih sulit atau tidak bisa menangkap siaran televisi terestrial. 


Dalam rencana besar digitalisasi penyiaran, daerah-daerah blank spot tersebut akan dijangkau dengan program Digital Broadcasting System (DBS). Dengan demikian, daerah yang blank spot tersebut langsung menangkap siaran TV Digital. 


“Setelah tahun 2023 ke atas perlahan-lahan nanti pemerintah membangun stasiun pemancar, supaya saudara yang tinggal di luar perkotaan, mendapatkan konten yang sama dengan kita yang tinggal di Jakarta,” kata Sekretaris Gugus Tugas ASO Kemenkominfo Haryukresno Widhiputranto. 


Dengan demikian, karena di Kalimantan Tengah ini hanya dua wilayah siaran saja yang bisa menangkap siaran TV Analog terestrial, program ASO hanya berdampak pada dua wilayah layanan tersebut. 


Terkait jadwal ASO dua daerah itu, Staf Khusus Menteri Kominfo, Rosarita Niken Widiastuti dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kementerian Kominfo telah mendesain jaringan layanan siaran TV Digital di seluruh Indonesia. Dalam desain tersebut, Kalimantan Tengah menjalani dua tahapan ASO. 


“Penghentian siaran TV Analog terestrial di Kalimantan Tengah sebagai berikut, tahap pertama, 30 April 2022, ASO di Kalimantan Tengah – 1 (Kabupaten Pulang Pisau, Kota Palangkaraya). Di tahap kedua, 25 Agustus 2022, ASO di Kalimantan Tengah – 6 (Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan),” demikian informasi dari Staf Khusus Menkominfo.


Jadwal penghentian siaran TV Analog untuk selanjutnya beralih ke siaran TV Digital makin dekat. Rosarita Niken, sebagai wakil pemerintah mengajak masyarakat di Kalimantan Tengah mempersiapkan diri. “Mari kita bersama-sama beralih dari siaran TV analog ke TV digital, bersih gambarnya jernih suaranya, canggih teknologinya,” katanya.  


Ayo Kalimantan Tengah, Segera Beralih ke TV Digital 


Kementerian Kominfo melakukan survei untuk memotret kondisi masyarakat terkait siaran TV Digital pada Juni-Juli 2021 lalu. Salah satu hasilnya banyak penduduk yang menonton TV Kabel atau menonton televisi berlangganan. 


Satu hal yang perlu masyarakat Kalimantan Tengah tahu siaran TV Digital dalam program ini bukanlah televisi berbayar, bukan televisi berlangganan baik dengan satelit maupun kabel, bukan juga streaming internet. 


Artinya, untuk menonton siaran TV Digital ini gratis. Tidak perlu kuota, tidak perlu membayar iuran bulanan. Tidak perlu juga mengganti antena, tetap dengan antena UHF yang selama ini dipakai. 

 

Masyarakat silakan mengecek televisi di rumah masing-masing. Bila TV masih tabung atau analog memerlukan tambahan Set Top Box (STB) atau dekoder. STB mudah didapatkan dan tersedia di toko online maupun offline. STB untuk siaran TV Digital ini tidak sama dengan STB/dekoder televisi berlangganan. STB/Dekoder siaran TV Digital ini untuk DVBT2. Pastikan ada tulisan DVBT2 atau “siap digital” di STB atau TV Digital sebelum membeli. 


Lalu, ada aplikasi yang bisa membantu masyarakat melakukan pengecekan sinyal TV Digital di tempat masing-masing  yaitu aplikasi sinyaltvdigital. Unduh aplikasi di playstore atau ios. Aplikasi ini membantu masyarakat melihat kekuatan sinyal TV Digital, jumlah multipleksing dan  jumlah stasiun/program di sebuah daerah. 


Dengan informasi dalam aplikasi itu, masyarakat dapat mengarahkan antena rumah ke lokasi pemancar terdekat sehingga membantu tangkapan tayangan siaran TV digital secara optimal.


(Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital Kemenkominfo)

Share:
Komentar

Berita Terkini