Siap-siap, Catat Tanggalnya, Hujan Meteor dan Bulan Purnama Sapa Bulan Mei

armen
Senin, 04 Mei 2020 - 16:56
kali dibaca




Ilustrasi hujan meteor. Foto: James S. Wood/Arizona Daily Star, via Associated Press.
Mediaapakabar.com-Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membagikan kalender astronomi yang akan terjadi pada bulan Mei ini. Ada tiga peristiwa yang terjadi di bulan ini, yaitu Eta Aquarids, Bulan Purnama, dan Bulan Baru.

LAPAN menyebutkan bahwa bagi kalian yang ingin menyaksikan fenomena alam tersebut, maka dapat mengamatinya dengan mata telanjang atau menggunakan alat bantuan, seperti teleskop, di tempat terbuka dan gelap.

"Dengan catatan, harus sabar menunggu, kondisi langit sedang cerah dan kalo bisa sih tempatnya yang belum parah polusi cahayanya ya," kata LAPAN.

Berikut tanggal peristiwa peristiwa alam yang terjadi di bulan Mei, sebagaimana dilansir dari akun Instagram LAPAN, Senin (4/5/2020):


Eta Aquarids

Bila kalian yang tidak sempat melihat hujan meteor lyrids saat bulan April kemarin, maka Eta Aquarids bisa jadi solusinya. Ya, hujan meteor yang bisa menghasilkan hingga 60 meteor per jam saat kondisi puncak tersebut diperkirakan terjadi 6-7 Mei.

LAPAN mengatakan sebagian besar aktivitas hujan meteor itu terlihat di belahan Bumi selatan. Sedangkan, belahan Bumi utara angka ini dapat mencapai sekitar 30 meteor per jamnya.

Hujan meteor Eta Aquarids berasal dari partikel debu yang ditinggalkan oleh komet Halley, yang telah dikenal dan diamati sejak zaman kuno.

Sayangnya saat kalian menyaksikan Eta Aquarids bisa terganggu karena di saat bersamaan ada bulan Purnama. Akan tetapi, bila kalian sabar dan jeli, bukan tak mungkin bisa menikmati suguhan kejadian alam ini.

Selain tempat yang gelap, waktu yang tepat mengamati Eta Aquarids itu setelah tengah malam. Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Aquarius, tetapi dapat muncul di mana saja di langit.


Bulan Purnama

LAPAN menuturkan bulan akan terletak di belakang Bumi bila dilihat dari Matahari dan wajahnya akan sepenuhnya diterangi cahaya Matahari.

Fase tersebut terjadi pada pukul 17.45 WIB pada 7 Mei 2020. Saat bulan purnama terjadi, jarak Bumi dan Bulan adalah 361.184 atau sekitar 0,967 kali jarak rata-rata Bumi dan Bulan. Sedangkan, ukuran diameter mencapai 33.08 menit busur.

LAPAN menjelaskan bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika awal sebagai bulan bunga penuh karena ini adalah waktu tahun ketika bunga musim semi muncul dalam jumlah besar. Adapun, bulan ini juga dikenal sebagai bulan tanam jagung penuh dan bulan susu.

Dengan bulan purnama ini, itu artinya empat supermoon yang berlangsung pada tahun 2020 sudah lengkap. Sebagai catatan, bulan purnama kali ini akan berada pada posisi terdekatnya ke Bumi dan mungkin terlihat sedikit lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Bulan Baru

Pada tanggal 22 Mei, Bulan akan terletak di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Fase tersebut terjadi pada pukul 00.39 UTC.

Menurut LAPAN, ini adalah waktu terbaik dalam mengamati benda-benda redup, misalnya mengamati galaksi dan gugusan bintang karena tidak ada cahaya Bulan yang mengganggu.


Sumber :Detik.com

Share:
Komentar

Berita Terkini