Rapat dengan DPR , Mensos Beberkan Kesulitan Penyaluran Bansos Saat Pandemi Covid-19

armen
Rabu, 06 Mei 2020 - 19:51
kali dibaca



mensos juliari batubara. ©2020 BNPB
Mediaapakabar.com-Menteri Sosial Juliari Batubara mengakui ada sejumlah tantangan dalam proses penyaluran bantuan sosial (bansos) sembako. Di antaranya kesulitan mendapatkan pemasok bahan pangan yang nantinya bakal disalurkan ke penerima manfaat.

"Kendala penyaluran sembako, kami tidak mudah mendapatkan vendor karena pekerjaan ini tidak mudah karena jumlahnya banyak kalau urusan dengan pemerintah tentunya dibayar belakangan," katanya dalam rapat virtual bersama Komisi VIII, Rabu (6/5).

Selain itu, banyak produsen bahan pangan yang sudah menurunkan produksi sejak pandemi Covid-19 merebak. Jadi, mereka kesulitan memenuhi pesanan Kemensos secara cepat.

"Ada pabrik-pabrik yang sebagian besar karyawannya sudah mudik atau bahkan dirumahkan sehingga apa yang terjadi saat kami sudah mendapatkan para vendor, mereka tidak semudah seperti yang kita inginkan dapat sesegera mungkin mendatangkan bahan-bahan tersebut sehingga harusnya 20 April tapi seminggu setelah 20 april kita baru start agak lancar," jelas dia.

Tingkat kecepatan dalam pengepakan bansos hingga distribusi bansos juga diakui Juliari tidak bisa secepat waktu normal. "Kemudian masalah lain adalah begitu kita bekerja satu minggu bulan puasa dimulai sehingga karena ini pekerjaannya sangat manual tentunya kami tidak bisa memaksa para vendor dan para pekerja di vendor-vendor tersebut untuk bekerja secepatnya atau seperti pada bulan normal," ungkap dia.

"Kami tidak mungkin melakukan ini kami juga tidak etis juga memaksa mereka bekerja secara normal pada saat bulan puasa," imbuhnya.

Siapkan Jalan Keluar
Menurut dia, Kemensos telah menyiapkan sejumlah jalan keluar. Salah satunya dengan melakukan pengurangan jenis item barang yang dipesan dari vendor. Tak hanya mengurangi jenis item yang dipesan, pihaknya juga menambah jumlah vendor.

"Jumlah item yang awalnya ada 10 akhirnya kami putuskan untuk menyederhanakan menjadi 4 item sehingga apabila kita kurangi itemnya tentunya pengadaannya lebih mudah kemudian solusi yang kedua adalah menambah vendor dari awalnya hanya 5 saat ini sudah ada kira-kira 14 vendor. Namun tidak semua bisa perform Memang karena masing-masing vendor ada kendalanya seperti kendala keuangan dan lain sebagainya," urai dia.

"Kemudian kami juga berkoordinasi dengan Panglima TNI bahkan kami juga dibantu oleh korps Marinir dan Kostrad untuk melakukan loading dari gudang ke truk-truk marinir atau ke Kostrad yang dilakukan di beberapa gudang," tandasnya.

Dia melaporkan, hingga kini pihaknya sudah menyalurkan bansos sembako tahap I ke 955.312 KK di DKI Jakarta. Pihaknya sedang menunggu tambahan data untuk 300.000 penerima yang tersisa dari Pemprov DKI Jakarta.

Sementara untuk daerah Bodetabek, penyaluran dimulai hari ini. Untuk jumlah penerima sebanyak 505.621 KK.


Sumber :Merdeka.com
Share:
Komentar

Berita Terkini