Pasien Corona. ©2020 Photo |
Provinsi yang diambil adalah dengan kasus penambahan terbanyak, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, Nusa Tenggara Barat, Bali, Papua, Sumatera Barat. Tabel tersebut menunjukan perubahan dari tanggal 30 Maret sampai 1 Mei.
Terlihat ada penurunan di tanggal 1 Mei. Namun, Wiku mengatakan belum dapat diinterpretasikan bahwa kurva sudah melandai.
"Jangan diinterpretasikan melandai ini belum selesai minggunya, ini gambaran setiap minggu," kata Wiku di kantor BNPB, Sabtu (9/5) seperti dilansir merdeka,com.
Wiku mengatakan, pihaknya tak lagi memperlihatkan angka kumulatif yang terlihat terus naik karena membuat khawatir masyarakat.
Saat ini, Gugus Tugas tersebut melihat angka perubahan setiap pekan sebagai gambaran realistis. Wiku berharap perubahan pekan ke depan hanya naik sedikit atau malah menurun.
"Kalau nanti minggunya sudah selesai kita lihat angkanya berapa moga-moga tetap di sini atau sudah naik sedikit. Nah itu sudah ada kecenderungan menurun," kata dia.
Wiku menuturkan, tak ingin cepat berkesimpulan melihat tren yang ada. Dia juga meminta kepada seluruh pemerintah daerah bisa mengendalikan masyarakat agar kurva ini terus melandai.
"Jadi seluruh pimpinan daerah juga harus memastikan masyarakat bisa kendalikan masyaratnya supaya betul-betul bisa menang lawan covid," pungkasnya.(dn)