Masyarakat diminta jujur, Wabah COVID-19 memasuki tahap baru di Labuhanbatu

armen
Rabu, 22 April 2020 - 09:05
kali dibaca




Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Labuhanbatu. (ANTARA/Kurnia Hamdani)
Mediaapakabar.com-Tim Gugus Tugas Kabupaten Labuhanbatu menegaskan agar masyarakat mengikuti imbauan pemerintah dan lebih terbuka apabila bepergian ke daerah pandemi virus atau pernah bersentuhan dengan pasien COVID-19.

Kadis Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu, Kamal Ilham Ritonga di Rantauprapat, Selasa (21/4), menyampaikan, Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 berupaya maksimal memutus mata rantai penyebaran virus dengan melakukan sosialisasi, pembagian masker hingga penyemprotan disinfektan.

Pihaknya mengaku kesulitan mengidentifikasi kontak riwayat perjalanan masyarakat berstatus orang dalam pemantauan (ODP) ataupun orang tanpa gejala (OTG) karena memasuki tahap pandemi virus di daerah.

Pihaknya juga membantah kecolongan atas kasus pasien dalam pengawasan (PDP) berinisial IN (22) yang meninggal dunia setelah dinyatakan positif COVID-19 dari hasil rapid test di RSUD Rantauprapat. "Kami tidak kesulitan mengidentifikasi treking perjalanan pasien 02, tapi keluarga PDP kurang jujur dalam hal ini," katanya.

Ia menjelaskan, pasien 02 sudah melakukan serangkaian pemeriksaan rapid test di RSUD Rantauprapat dengan memiliki riwayat penyakit penyerta seperti, jantung, lambung dan paru-paru. Namun, hasilnya menunjukan negatif hingga akhirnya dinyatakan positif dari hasil rapid test COVID-19.

Menurut dia, masyarakat harus jujur dan memiliki kesadaran isolasi mandiri apabila melakukan perjalanan dari daerah yang berstatus pandemi, karena pencegahan COVID-19 dibutuhkan kerjasama informasi yang baik. 

"Segala sesuatunya harus diungkapkan apabila ada masyarakat yang menunjukan gejala terjangkit virus ini. Kita bersama-sama harus jujur dan melakukan isolasi. Untuk pasien 02 pastinya menunggu hasil tes swab dari Tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 Sumatera Utara," jelas Kamal Ilham, yang juga tim Gugus Tugas Percepatan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Labuhanbatu.

Sementara, Kepala RSUD Rantauprapat, dr. Syafril Maulana Harahap dalam keteranganya menegaskan, ODP di Kabupaten Labuhanbatu harus lebih terbuka dalam memberikan kepastian informasi untuk merawat bergejala ringan COVID-19.

Menurut dia, keadaan darurat kesehatan diperlukan penanganan serius dan keselamatan tim medis sangat dibutuhkan dalam kondisi wabah virus saat ini. 

"Kami mengimbau seluruh pasien ke RSUD ke puskesmas harus jujur menyatakan ada perjalanan keluar. Ini wajib sebenarnya di sampaikan. Kenapa? resiko tertular adalah petugas kesehatan, bisa kita bayangkan kalau tidak jujur datang masih pakai APD level satu, ternyata rapid testnya positif, bayangkan berapa banyak tim medis yang diisolasi. Habis petugas kita yang isolasi, siapa lagi yang melayani," tegasnya.


Sumber :ANTARA
Share:
Komentar

Berita Terkini