Ditengah Wabah Pandemi Covid-19, Disperindagsu 'Bungkam'

admin
Selasa, 21 April 2020 - 22:42
kali dibaca

Mediaapakabar.com - Wabah pandemi covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia membuat semua orang merasa ingin untuk menanganinya. Terlebih pemerintah pusat yang bergiat berupaya dalam meringankan beban masyarakat.

Namun hal itu berbanding terbalik dengan kondisi di Provinsi Sumut tak terkecuali Kota Medan yang begitu berdampak terhadap covid-19 hingga ke tingkat ekonomi daya beli masyarakat yang kian sulit.

" Kita merasa heran dengan situasi yang serba sulit ini, kenapa harga sembako justru merangkak naik, di Medan dan wilayah Sumut umumnya," ujar Muhammad Asril selaku Presidium Medan Jurnalis Club, di Medan, Selasa (21/04/20).

Disebutkan, seharusnya sebagai orang nomor satu di Disperindag Sumut, bisa menjamin terciptanya harga sembako yang terjangkau. Artinya Kadis paham betul situasi harga di pasaran.

" Tapi kenapa sekarang harga sembako naik di tengah pandemik corona. Harga gula di pasaran gila gilaan hingga mencapai Rp20 ribu sekilo, lebih tinggi dari harga beras. Bawang merah sekilo sudah Rp45 ribu. Harga ikan, minyak goreng malah gak karuan," jelasnya.

Menurut dia, harga gula yang tinggi disebut-sebut karena stok terbatas dan impor yang terlambat.

" Tahun lalu Indonesia impor 3,63 juta ton impor gula dari Thailand. Akhir April ini impor lagi dari India. Kalau impor sebagai satu-satunya strategi penurunan harga dalam negeri, gawat kita. Atau jangan-jangan ini cuma strategi agar Indonesia impor terus-menerus," sebutnya.

Imbauan untuk berdiam di rumah, kata dia yang juga Wakil Ketua DPD KNPI Sumut itu, seharusnya dibarengi dengan pengawasan ketat soal harga kebutuhan pokok.

" Yang diberi amanah untuk mengawasi ketersedian barang dan harga terjangkau bagi penjual dan pembeli adalah Dinas Perindag Provsu," tekannya.

Salahsatu tugas Dinas Perindag Provinsi yakni meningkatkan kelancaran distribusi barang/jasa dalam upaya menciptakan harga yang terjangkau dan transparan.

Tapi sampai saat ini di tengah Covid, Kadis Perindag Provsu, Zonny Waldi belum juga melakukan langkah-langkah sesuai fungsi dan tugasnya.

" Seperti melakukan sidak ke pasar, apa sudah? Padahal ini udah mau Ramadhan dan Idul Fitri. Apa sebenarnya kerja Kadis Perindag Provsu?," herannya.

Selain itu, Disinggung pula olehnya apakah Kadis yang bersangkutan hanya melamar ke partai untuk ikut Pilkada atau sekadar seremoni menerima bantuan sembako dari korporasi.

Asril juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi menaruh perhatian serius terhadap pandemi covid-19 dan rakyat yang terdampak.

Oleh karenanya, ia mendorong Gubsu Edy Rahmayadi berani menegur atau bahkan mencopot Zonny Waldi yang tidak menunjukkan keseriusan dalam membantu masyarakat terdampak covid-19.

" Harga kebutuhan pokok harus terjangkau rakyat sesuai visi misi Eramas. Apalagi ini di tengah bencana. Gubsu harus berani mencopot Kadis yang tak bisa melaksanakan visi misi itu," tukasnya.

Terpisah, Kadis Perindag Provsu Zonny Waldi ketika dikonfirmasi seputar hal tersebut, tidak berhasil. Begitu pula saat dihubungi via Hp dan WhatsApp juga tidak terhubung. (zih)

Share:
Komentar

Berita Terkini