Testimoni Kadis PUPR Sebelum Pensiun : Optimisme Seorang Nikson Nababan Dalam Membangun Muara

Media Apakabar.com
Rabu, 12 Februari 2020 - 20:05
kali dibaca
 Bupati Taput Drs. Nikson Nababan, M.Si bersama Kadis PUPR Taput Ir. Anggiat Rajagukguk, MM. (Darwin Manalu)
Bupati Taput Nikson Nababan,Bersama Kadis PUPR Taput Anggiat Rajagukguk,
(Darwin Manalu)
Mediaapakabar.com-Setelah dilantik pada bulan April 2014 menjadi bupati Tapanuli Utara (Taput), Drs. Nikson Nababan sudah berkeinginan membangun daerah yang dipimpinnya menjadi maju melalui terobosan -terobosan  program pembangunan yang dituangkan dalam visi-misi nya.

Selain prioritaskan sektor pertanian , pendidikan dan kesehatan. Meningkatkan destinasi wisata melalui pengembangan kawasan wisata alam dan budaya , rohani dan agrowisata menjadi salah satu diantaranya.

Setelah Presiden Jokowi menetapkan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata Indonesia, para bupati sekawasan Danau Toba berlomba-lomba menata wilayahnya untuk mendapat perhatian dari pemerintah pusat.

Muara salah satu daerah obyek wisata yang dimiliki Tapanuli Utara dengan keindahan alam Danau Tobanya menjadi bidikan utama Nikson Nababan untuk menjadikannya sebagai pintu masuk wisata Danau Toba.

Kunjungan Presiden RI Jokowi ke kabupaten sekawasan Danau Toba sebagai bukti keseriusan pemerintah pusat dalam mengembangkan Danau Toba menjadi Bali kedua di Indonesia.

Muara yang menjadi salah satu tempat  menjadi perhatian mantan Gubernur DKI itu, diharapkan menjadi pintu masuk menuju kawasan Wisata Danau Toba. 

Bentuk keseriusan lainnya, Pemerintah Pusat telah membangun dermaga di muara. Selanjutnya melalui Kementrian Perhubungan telah memberi kapal penyebrangan, sehingga muara akan dapat menjadi akses menuju lokasi Se kawasan Danau Toba.
Kebanggan lainnya yang dimiliki muara sebagai pintu masuk wisata Danau Toba, telah dijadikannya Bandara Silangit menjadi Bandara Internasional. Pesawat pesawat  berbadan besar dari berbagai maskapai sudah bisa mendarat, baik dari dalam dan luar negeri.

Peluang terbesar nantinya, dimana para wisatawan yang ingin menikmati wisata Danau Toba melalui muara sudah bisa cepat, karena jalan Silangit Muara sudah bagus.
" Optimisme yang dimiliki bupati Drs. Nikson Nababan untuk pengembangan muara sudah sangat jauh," ujar Kadis PUPR Ir. Anggiat Rajagukguk saat bincang - bincang dengan media ini, Rabu (12/02/2020).

Saya lebih tertarik dengan pembangunan jalan Silangit - Muara. Bagaimana trick seorang Nikson Nababan berhasil menggandeng Kementrian PUPR memberikan anggaran untuk membangun jalan tersebut,  padahal itu jalan propinsi.

Seingat saya, dulu setelah Nikson Nababan ikut dalam bursa pencalonan menjadi Bupati Taput, warga muara hanya meminta satu usulan  supaya jalan muara bagus, bila ingin menang di muara. Saya tau bahwa Nikson pada saat itu ngerti, bahwa itu bukanlah  gawainya.

Mimpi menjadi kenyataan, Nikson Nababan memenangkan pertarungan itu dan menjadi Bupati Taput periode 2014-2019 setelah dilantik 16 April 2019.

Tidak lupa akan ucapan itu, Nikson Nababan tidak habis akal, akhirnya beliau menyurati Kementrian PUPR dan mengundang untuk datang ke muara.

" Pada saat itu saya juga bingung dengan alasan apa bupati mengundang Kementrian PUPR ke muara. Inikan jalan propinsi, berarti gawainya propinsi," tegas Anggiat.

Langkah bupati ini kadang tidak dapat diterima akal sehat kita, tapi langkah tersebut selalu terbukti.

Setelah Kementrian PUPR turun ke muara, disepanjang jalan sudah berdiri warga dan pelajar menyambut kedatangan pak Menteri PUPR.

Dengan niat tulus, warga akhirnya menyetop mobil pak menteri. " Hanya satu permintaan kami pak menteri, perbaikilah jalan kami ini " ujar seorang warga pada waktu itu.
Dengan permintaan yang sama, kemudian para anak-anak pelajar juga menghentikan mobil menteri PUPR dan rombongan. 

" Keberanian warga dan para pelajar meminta kepada menteri PUPR itu akhirnya mendapat hasil. Karena keprihatinan pak menteri, pada saat itu juga pak Basuki Hadimuljono bilang, saya akan bangun jalan ini," cerita Rajagukguk.

Kita tidak bisa tebak langkah dan pemikiran pak Nikson ini, kadang diluar dugaan kita. Harus banyak belajar dari ilmu yang dimilikinya.

Terbukti , pada tahap pertama Kementrian PUPR akhirnya mengerjakan jalan Silangit-Muara sepanjang 10 KM  berbiaya Rp. 49 Miliar pada tahun 2017.

Dan tahap kedua sepanjang 3,5 Kilometer pada tahun 2019 berbiaya Rp.20 Miliar.
" Semua itu diluar dari nalar kita. Jalan propinsi dikerjakan Kementrian PUPR. Susah sebenarnya mengikuti pemikiran beliau ini, tapi kita  harus mampu," kata Anggiat Rajagukguk.

Walaupun anggaran itu sudah ada, mengingat Danau Toba masuk dalam Rancangan Peraturan Presiden  (Raperpres) tentang Rancangan Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN).

Seorang pemimpin itu lanjut Anggiat harus pandai soal lobby melobby dan harus punya deking. (Win)
Share:
Komentar

Berita Terkini