Turki Berusaha Dapatkan Teknologi S-500 dari Rusia

armen
Senin, 13 Januari 2020 - 08:23
kali dibaca



Desain Art S-500
Mediaapakabar.com-Turki sepertinya semakin menjauhkan diri dari NATO dan Amerika. Setelah membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia yang membuat Amerika berang, Ankara kini dilaporkan sedang mencari teknologi dan senjata pertahanan udara sekelas S-500 jika negara-negara barat, khususnya AS dan Prancis, terus menolak akses Ankara ke teknologi mereka.


“Setiap keengganan Barat untuk berbagi teknologi karena alasan politik akan mengarahkan kami untuk mencari teknologi alternatif di negara-negara di mana kami tidak memiliki masalah politik. Paling eksklusif termasuk Rusia,”  seorang pejabat Turki yang bertanggung jawab atas pengadaan pertahanan negara sebagaimana dilaporkan Defense News.
Pejabat itu menolak untuk mengomentari kemajuan negosiasi Ankara dengan Moskow pada S-500, hanya mencatat bahwa “semua berjalan dengan baik seperti yang direncanakan”.
Kata-katanya dikonfirmasi oleh seorang diplomat Turki yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan kepada Defense News bahwa Ankara menekankan pada perolehan teknologi sistem S-500 yang muncul.
“Ada pemahaman [di Ankara] untuk sejauh mungkin mendapatkan teknologi Rusia selama sekutu Barat kami terus merampas kami dari teknologi yang sama,” kata diplomat itu.
Sebelumnya Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Moskow dan Ankara telah membahas kemungkinan produksi bersama sistem pertahanan udara S-500 yang mutakhir. Turki juga berupaya untuk memproduksi bersama sistem pertahanan udara S-400, yang baru-baru ini dibeli dari Rusia.
kuisisi senjata pertahanan udara S-400 dari Moskow menyebabkan keretakan  antara Turki dan negara-negara barat, terutama dengan Amerika yang menuntut agar Ankara membatalkan perjanjian itu.
Gedung Putih berpendapat bahwa sistem Rusia mungkin mengungkapkan rahasia yang berkaitan dengan jet F-35. Selain itu, Washington mengklaim bahwa sistem tersebut tidak sesuai dengan jaringan pertahanan NATO, meskipun S-300 Yunani berhasil diintegrasikan dengannya.
Terlepas dari tekanan Gedung Putih, Turki tetap pada kesepakatan dengan Moskow  dan  menyebut S-400 penting untuk pertahanan nasional negara itu. Ankara menolak untuk mengubah keputusannya bahkan ketika Washington menghentikan pasokan F-35 ke negara itu dan mengancam akan menerapkan sanksi ekonomi terhadapnya.
Erdogan berulang kali menunjukkan bahwa Washington menolak untuk menjual rudal Patriot ketika Ankara berusaha membelinya dan karenanya negara itu terpaksa mencari alternatif.
Turki juga berusaha untuk membeli pertahanan rudal SAMP / T dari bisnis Franco-Italia Eurosam, tetapi baru-baru ini menghadapi hambatan ketika pemerintah Prancis mencoba merusak kesepakatan tersebut menyusul dimulainya serangan Turki di Suriah pada 2019.(Jejaktapak).
Share:
Komentar

Berita Terkini