Diduga Cemari Lingkungan, Keramba Jaring Apung di Tiga Ras Dikeluhkan Warga

armen
Sabtu, 25 Januari 2020 - 12:58
kali dibaca


Keramba Jaring Apung di kawasan Tiga Ras Danau Toba 
Mediaapakabar.com-Harapan Presiden Republik Indonesia H. Ir. Joko Widodo untuk menjadikan danau toba sebagai destinasi wisata internasional diduga tidak didukung beberapa perusahaan besar yang mempunyai keramba  ikan yang tersebar dibeberapa titik diseputaran Danau Toba.

Menurut Ketua WALHI Sumut, Dana Tarigan mengatakan beberapa bulan yang lalu, saat ini kondisi Danau Toba sudah sangat tercemar dengan banyaknya Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan tersebut.

Ia juga mengatakan butuh waktu yang sangat lama untuk dapat mengembalikan kualitas air danau itu.
"Butuh waktu 60-80 tahun untuk membuat kualitas air kembali, jika masih banyak beroperasi KJA di sana, butuh ratusan tahun untuk bisa mengembalikannya,"ujarnya.

Terpisah Ketua Ormas Pemuda LIRA Kabupaten Simalungun Burhan Damanik memberikan komentarnya kepada wartawan, Jumat(24/1/20) pukul 15.00 WIB diseputaran jalan Kartini Pematang Siantar, tentang pencemaran dan apa yang mengurangi keindahan Danau Toba mengatakan sebab pencemaran sudah pasti.

“Dari makanan (pelet) yang diberikan saja sudah mengandung kimia yang dimana tidak semua dapat di makan oleh ikan ternak tersebut,"jelas burhan.

Lebih lanjut Burhan menjelaskan tentang berkurangnya keindahan Danau Toba dengan maraknya Keramba - Keramba ikan di sepanjang pinggiran Danau sehingga minat wisatawan untuk berkunjung ke kawasan Danau Toba lambat laun akan berkurang, dan hal ini bertolak belakang dengan tujuan Presiden RI yang ingin membuat Danau Toba menjadi Destinasi Wisata Internasional.

"Kami bukan melarang ataupun mematikan usaha masyarakat sekitar yang mempunyai keramba di Danau Toba, kami hanya tidak ingin hal ini digunakan untuk kepentingan ataupun keuntungan pihak pihak tertentu dan berharap instansi terkait untuk lebih giat menertibkan keberadaan keramba-keramba ikan dan difokuskan kesatu titik daerah yang dikhususkan sebagai tempat keramba keramba tersebut, dan bukan tidak mungkin hal ini justru bisa menjadi destinasi wisata apung di Danau Toba,"beber Burhan.

Salah seorang warga Tiga Ras yang enggan disebutkan namanya kepada awak media juga menjelaskan keberatannya tentang maraknya keramba keramba ikan yang diduga mencemari disepanjang pinggiran Danau Toba."Sekarang aku lae, kalau mandi di dekat keramba itu terasa gatal badanku tidak seperti dulu segar sehabis mandi,"ujarnya.

Sementara itu PT. Suri Tani Pemuka (STP) group Jafpa salah satu pemilik Keramba ikan yang ada di seputaran Tiga Ras Danau Toba yang dikonfirmasi terkait masalah itu kemanajer yang mengaku bernama Panca, hingga saat ini masih bungkam dan belum memberikan tanggapan ataupun klarifikasi.(Bambang)

Share:
Komentar

Berita Terkini