Awas! Selain Ular, Kelelawar Jadi Sumber Penyebab Penularan Virus Corona

armen
Sabtu, 25 Januari 2020 - 08:15
kali dibaca


Kelelawar Jadi Sumber Penyebab Penularan Virus Corona
Mediaapakabar.com-Peneliti Tiongkok mengklaim, penyebab penularan virus corona adalah olahan kelelawar. Berikut info soal bahaya makanan khas negara tirai bambu tersebut.

Penyebaran virus corona kian mencekam. Setelah kemarin sempat dicurigai bahwa ular adalah penyebab penularannya, kini peneliti di Tiongkok telah melaporkan bahwa hewan penyebar parasit tersebut adalah kelelawar. Di negara tersebut, hewan kelelawar buah memang kerap dimakan dan dijadikan hidangan sup.

Sup Kelelawar, Hidangan Khas Wuhan yang Jadi Tersangka.Dilansir dari laman The Sun, para ahli memperingatkan bahwa virus corona bisa sama mematikannya dengan flu Spanyol pasca Perang Dunia I yang menewaskan jutaan orang.

Sebagai info tambahan, virus ini telah menyebar ke Thailand, Taiwan, Singapura, Vietnam, Arab Saudi, Jepang, bahkan Amerika Serikat. Bahkan, Daerah Wuhan sendiri sudah “terkunci”. Tidak ada yang boleh masuk ataupun keluar dari daerah itu. Pemerintah di sana juga menyarankan masyarakat untuk menghindari kerumunan.

Analisis terbaru menurut ilmuwan Tiongkok, virus corona ditularkan dari kelelawar, lalu kelelawar itu dimakan oleh ular. Reptil ini juga disebut sebagai hewan penyebar virus corona. Karena kedua hewan tersebut dijual bebas di sana dan warganya kerap mengonsumi hewan-hewan itu, maka penyebaran coronavirus terjadi.Sup kelelawar sebenarnya merupakan hidangan yang ekstrem, tetapi cukup populer terutama di daerah Wuhan. Daerah tersebut merupakan asal muasal virus corona, khususnya pasar hewannya.

Untuk mengatasi hal tersebut, peneliti berupaya menciptakan suatu vaksin pencegahan. Namun, setidaknya memakan waktu satu tahun untuk dapat menyelesaikan penelitian tersebut.

Mengapa Virus Corona Mudah Menjangkiti Tubuh Manusia?

Virus corona ternyata memiliki “ikatan” kuat dengan protein manusia yang disebut ACE2. Protein pengikat memiliki kemiripan tinggi dengan SARS, yang menewaskan hampir 800 orang dan menginfeksi 8.000 orang di seluruh dunia pada tahun 2002-2003.

Sayangnya, bahaya yang ditimbulkan virus corona sempat diremehkan dalam komunitas penelitian. Padahal, parasit berbahaya itu memiliki kecepatan mutasi 100 kali lebih cepat dibanding virus cacar!

Kabar buruknya lagi, setelah kelelawar dimakan oleh ular, suatu kandungan dalam tubuh reptil tersebut membuat coronavirus tumbuh menjadi lebih kuat. Bila ular itu dimakan oleh manusia, efek yang ditimbulkan bisa lebih parah.

Bagaimana Langkah untuk Mencegah Penyebarannya?

ika penyebarannya benar lewat sup kelelawar atau olahan ular, maka jangan pernah mengonsumsi dua hewan tersebut! Selain itu, urungkan dulu niat Anda untuk bepergian ke China.

Rumah pemotongan hewan dan pasar yang menjual daging hewan untuk dikonsumsi juga perlu bertindak dalam pencegahan. Salah satu caranya adalah menggunakan disinfektan TH4+ dan Mefisto.

Adapun beberapa langkah lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus corona, antara lain seperti berikut ini.

Konsumsi makanan bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, cukup istirahat, dan segera berobat kalau sakit. Hal ini terutama bila sakitnya mirip gejala flu, radang tenggorokan, atau pneumonia.

Hindari bepergian ke lokasi yang terjangkit. Sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan penderita. Jangan masuk wilayah isolasi tanpa peralatan pengamanan dan perlindungan petugas medis.

Apabila dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang yang sedang demam, batuk, dan susah bernapas, segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit setempat.
Jika setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sesak napas, maka segeralah berobat ke rumah sakit.

Konsumsi suplemen untuk menguatkan daya tahan tubuh. Minum suplemen yang mengandung vitamin C dan D, serta zinc untuk menjaga kekebalan tubuh tetap kuat.
Gunakan masker N95 saat bepergian atau berada di kerumunan. Masker dapat membantu Anda terlindungi dari udara yang bervirus.

Jangan lupa perhatikan gejalanya. Gejala yang timbul antara lain demam, batuk, dan sesak napas (mirip flu berat dan pneumonia). Kalau sudah muncul gejala seperti itu, segeralah berobat ke rumah sakit.

Untuk mengurangi gejalanya, Devia Irine Putri dari KlikDokter menyarankan untuk beristirahat, jangan melakukan aktivitas berat, minum air putih yang banyak, dan minum obat penurun demam seperti parasetamol.


sumber : Klikdokter.com
Share:
Komentar

Berita Terkini