Ket Foto: Palestina dan Yordania mengecam kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Istamar Ben-Gvir, ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Selasa (3/1). (Reuters/Ammar Awad) |
Mediaapakabar.com - Palestina dan Yordania mengecam kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel, Istamar Ben-Gvir, ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Selasa (3/1/2023).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina menganggap tindakan Ben-Gvir memicu konflik serius.
"[Kunjungan Ben-Gvir] sebagai provokasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ancaman serius di arena konflik," demikian pernyataan Kemlu Palestina, seperti dilansir AFP.
Sementara itu, Yordania selaku wali penjaga situs suci di Yerusalem termasuk Al-Aqsa, mengeluarkan kecaman serupa. Mereka menyebut kunjungan itu sebagai tindakan parah.
"Yordania mengecam dalam istilah yang paling parah penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan pelanggaran kesuciannya," demikian pernyataan resmi Kemlu Yordania yang dikutip Reuters.
Sejumlah diplomat di negara-negara Arab juga menyatakan kekhawatiran mereka terkait kunjungan Menteri Israel itu.
Mereka cemas tindakan itu bisa memicu konflik bahkan perang sebagaimana yang terjadi pada dua tahun lalu.
Pada April 2021, perang antara pasukan Israel dan kelompok milisi Palestina sekaligus penguasa Jalur Gaza, Hamas, pecah selama 11 hari. Imbas insiden ini ratusan orang meninggal.
Konflik itu bermula dari rencana pengusiran empat keluarga dari salah satu situs sengketa di kawasan.
Di tengah ketegangan itu, pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa, memicu amarah Palestina.
Kunjungan Ben-Gvir ke Kompleks Masjid Al-Aqsa ini sendiri terjadi usai ia berdiskusi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Senin.
Kompleks tersebut sebetulnya merupakan tempat ibadah Yahudi. Mereka menyebut situs itu sebagai Temple Mount.
Dalam pembicaraan tersebut, mereka sepakat Ben-Gvir bakal mengunjungi titik api konflik di Yerusalem itu.
"Kita tak harus tunduk kepada Hamas. Pemerintah kami tak akan menyerah atas ancaman Hamas," ujar Ben-Gvir, seperti dikutip Ynet News.
Sebelum rencana itu terealisasi, Hamas sudah sempat mewanti-wanti Israel agar Ben-Gvir perlu melawat ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Menurut mereka, tindakan itu melewati batas dan memicu perang.
"[Rencana Ben-Gvir] mengindikasikan pemerintah pemukim fasis mulai berencana menyerang warga kami dan Masjid Al-Aqsa, dan mendeklarasikan perang terhadapnya [warga Palestina]," demikian pernyataan resmi Hamas yang dikutip Times of Israel. (CNNI/MC)