![]() |
Ket Foto : Wali Kota Medan Bobby Nasution. |
Mediaapakabar.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan bahwa pelaku UMKM di Pos Bloc Medan sempat dimintai uang keamanan oleh oknum dari organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP). Dia mengakui bahwa budaya premanisme di sekitaran kantor pos masih terjadi.
Bobby membeberkan bahwa pelaku UMKM ini dimintai uang oleh OKP berbaju loreng-loreng oranye. Hal ini Ia ungkapkan di depan Dandim dan Kapolrestabes Medan.
"Ini PR kita bersama untuk menjaganya. Pada saat transit, masih diganggu juga ini pak. Kultur di daerah sini pak, kultur premanismenya tinggi. Saya dengar tadi masih ada UMKM yang masih dimintai sama loreng-loreng pak, tapi bukan loreng hijau pak. Lorengnya sama sama kayak di kantor pos, warnanya orange. Kantornya pun dekatan juga dengan kantor pos. Itu yang mintain uang Pak Dandim, Pak Kapolres," ungkap Bobby saat membuka Pos Bloc Medan di Kantor Pos Medan, dikutip detikSumut, Sabtu (29/10/2022) malam.
Bobby meminta agar adanya peningkatan keamanan di kawasan Pos Bloc Medan. Hal ini untuk mencegah meningkatnya aksi premanisme terhadap pelaku UMKM.
"Ini tidak bisa hapus, berantas. Bukan hanya kreativitas yang ikut timbul di sini pak, premanisme pun ikut timbul juga pak. Masa pos Bloc nanti dibilang menimbulkan tingkat premanisme semakin tinggi. Ini PR kita, bukan hanya program fisik yang selesai tapi juga program dapat bisa kita jalankan sebaik baiknya," ujar Bobby.
Pos Bloc Medan merupakan alih fungsi gedung Kantor Pos Medan menjadi wadah bagi para pelaku UMKM dan pelaku kreatif. Tercatat saat ini ada sebanyak 28 UMKM yang mengisi area di Pos Bloc Medan.
"Ini wajah baru untuk para pelaku UMKM. Hari ini kita bersama pemerintah pusat memberikan ruang dan wajah baru. Selama ini beranggapan UMKM hanya beralaskan terpal, kelasnya bukan seperti hari ini. Nah ini kita berikan tempat, ini lah wajah UMKM yang selama ini kita ceritakan dan ingin berikan. Ini akan terus kita kurasi," pungkasnya. (DTS/MC)