Polisi Minta Rp 600 Ribu & Ancam Perekam ITE, Dulu Wakapolri Minta Publik Rekam Pungli

REDAKSI
Kamis, 29 September 2022 - 12:58
kali dibaca
Ket Foto : Mantan Menteri PAN-RB tersebut bahkan meminta kerjasama dari berbagai pihak. Syafruddin meminta agar aksi petugas saat berdinas tersebut dapat diabadikan.

Mediaapakabar.com
Oknum polisi kedapatan melakukan tilang bus travel di ruas Tol Bocimi. Sadar direkam, polisi tersebut mengancam soal UU ITE.

Melihat ke belakang, sosok mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn.) Syafruddin Kambo justru pernah meminta publik merekam aksi para polisi saat bertugas.


Jika kedapatan pungli, ada sanksi pemecatan yang disebut bakal diterapkan. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.


Eks Wakapolri Sebut Alasan Polisi Seharusnya Tak Pungli

Aksi pungli hingga kini menjadi suatu hal yang meresahkan berbagai pihak. Terlebih jika pungli tersebut dilakoni para pejabat atau abdi negara.


Tentu, hal ini bakal menimbulkan berbagai permasalahan. Tahun 2018 silam saat merebak isu pungli di jembatan timbang di sejumlah wilayah membuat Polri turut memberi atensi.


Sang Wakapolri yang saat itu dijabat oleh Syafruddin menuturkan, sebenarnya tak ada alasan bagi para polisi untuk melakukan pungli. Disebutnya, gaji yang diterima para anggota Korps Bhayangkara itu telah lebih dari cukup.


"Polisi sudah cukup banyak ya (gaji), sudah cukup besar. Mereka juga jijik lah mau pungli-pungli yang cuma Rp5-10 ribu. Remunerasi sekarang besar polisi itu dari gajinya," ujarnya kepada wartawan di Istana Negara, Mei 2018 lalu.


Beri Perintah Videokan Polisi Pungli

Geram dengan aksi pungli kala itu, mantan Menteri PAN-RB tersebut bahkan meminta kerjasama dari berbagai pihak. Syafruddin meminta agar aksi petugas saat berdinas tersebut dapat diabadikan.


Jika benar terbukti bersalah atau melakukan pungli, ada sanksi yang tak main-main. Syafruddin secara tegas bakal memeriksa hingga memecat anggotanya kala itu.


"Ya silahkan, para media silahkan videokan polisi yang ada di jalan. Ini perintah saya ya. Saya langsung pecat begitu ada videonya, kita periksa dan benar, kita pecat juga hari itu," tegasnya.


Perintah Syafruddin tersebut ditambah dengan pernyataan keras jika para polisi seharusnya sadar diri. Banyak hal yang telah diberi negara kepada para abdi negara dalam balutan seragam dinas berwarna coklat tersebut.


"Telanjangi deh, keras sekali kita. Karena apa? Sudah cukup negara memberikan kepada mereka. Tidak kurang lagi sekarang, ya. Biaya operasionalnya itu besar sekali ya," terangnya.


Polisi Tilang Travel Sambil Dibentak

Seperti yang diketahui sebelumnya, beredar video singkat mengenai aksi seorang polisi yang tengah menilang sebuah bus travel. Mirisnya, polisi tersebut kedapatan membentak.


"Kamu dari tadi saya didiemin ngelunjak kamu. Mana kunci mobilnya," ujarnya.


Aksi polisi itu diabadikan oleh salah satu penumpang travel. Penumpang tersebut nampak berusaha mendekat sembari terus merekam momen tersebut.


Sadar dirinya tengah direkam, oknum polisi tersebut langsung naik darah. Dengan cepat, dia tak segan untuk mengancam penumpang wanita itu dengan jeratan pasal dalam UU ITE.


"Gak usah merekam kamu, perempuan. Nanti kamu jatuhnya ITE ya," bentaknya.


Perekam Diminta Serahkan HP

Kesal dirinya masih terus direkam, oknum tersebut lantas meminta ponsel milik sang perekam. Lagi-lagi, oknum tersebut membentak sekaligus melontarkan ancaman.


"Sini HP kamu!" katanya.


"Apa sih," jawab sang pemilik HP.


"Kamu merekam lagi kamu. Sini kamu! Kamu nanti saya cek kalau ada, awas ya kamu," ujar sang oknum polisi.


Minta Uang Denda Rp600 Ribu

Berdasarkan informasi yang dipaparkan sang pengunggah, polisi tersebut diketahui meminta uang Rp600 ribu. Sempat mendapat keberatan dari para penumpang, akhirnya polisi tersebut diberi uang sejumlah Rp500 ribu.


Dalihnya, uang tersebut yakni merupakan denda yang harus dibayarkan. Usai uang diberi, oknum tersebut seketika mempersilakan travel untuk melanjutkan perjalanan.


"Akhirnya, karena kami tdk mau ambil pusing, pihak kami pun memutuskan untuk memberi uang Rp500 ribu kepada dia & dia pun baru mau menerimanya & mempersilahkan kami untuk melanjutkan perjalanan kami," demikian dikutip dari keterangan video. 


Sumber: merdeka.com

Share:
Komentar

Berita Terkini