Menlu Retno: Dukungan Masyarakat Sangat Penting dalam Hadapi Pandemi COVID-19

REDAKSI
Minggu, 12 September 2021 - 12:11
kali dibaca

Ket Foto : Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (ANTARA)

Mediaapakabar.comMenteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, kasus COVID-19 secara global telah mencapai 223 juta dan angka kematian lebih dari 4,6 juta orang. Jumlah kasus baru relatif stabil dalam satu bulan terakhir. 

Sementara tren penurunan terjadi di kawasan WHO yaitu Afrika, Asia Tenggara, dan Mediterania Timur. Sebaliknya tren kenaikan terjadi di kawasan Amerika.


"Alhamdulillah, Indonesia salah satu negara yang terus mengalami tren penurunan" ujarnya saat menyambut kedatangan vaksin tahap ke-56 dan ke-57, dilansir dari VIVA, Minggu, 12 September 2021.


Dalam beberapa hari terakhir, menurut Menlu Retno, positivity rate nasional berhasil turun di bawah angka 5% yang merupakan ambang batas WHO. Dimana saat Juli 2021 lalu, positivity rate melampaui 31%.


"Dirjen WHO mengatakan, pada beberapa negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi terjadi terputusnya hubungan antara kenaikan kasus dengan tingkat kematian. Artinya meskipun terjadi lonjakan kasus namun tidak diikuti dengan kenaikan rawat inap dan juga kematian," katanya.


Menlu Retno menambahkan, hal ini membuktikan bahwa vaksin bekerja. Namun, dia mengingatkan masih banyak tantangan yang harus dilalui sebelum 'peperangan' ini dapat dimenangkan. 


Menlu memastikan mesin diplomasi Indonesia akan terus bergerak dengan kecepatan penuh agar kebutuhan vaksin nasional dapat terpenuhi. Dengan tetap menyuarakan akses yang adil terhadap vaksin untuk semua negara.


"Dukungan rakyat Indonesia dengan melakukan vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan sangat diperlukan. Ayo vaksinasi, dan kita jalankan protokol kesehatan. Insya Allah dengan ikhtiar kita semua dan kerja keras bersama, kedisiplinan, dan persatuan kita dapat keluar dari pandemi," kata Menlu Retno.



Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono menambahkan, meskipun jumlah kasus aktif dan angka kematian menurun dan di sisi lain vaksinasi sedang berjalan dengan sangat baik, masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai lonjakan kasus kembali terjadi.


"Negara-negara tetangga kita, seperti Malaysia dan India bahkan Singapura, saat ini kembali mengalami lonjakan kasus karena pelanggaran protokol kesehatan," katanya.


dr. Dante menegaskan, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang saat ini masih berlangsung bertujuan agar jangan sampai Indonesia kembali mengalami lonjakan kasus. Untuk itu, dia mengajak masyarakat mematuhi kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah karena itu bertujuan untuk kebaikan bersama.


Selain mematuhi protokol kesehatan, dia meminta masyarakat tidak lupa mengikuti program vaksinasi nasional. Tidak usah pilih-pilih vaksin. Vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia saat ini. Jika menunda vaksinasi bisa terpapar virus duluan dan dampaknya akan lebih parah.


"Puluhan ribu anak kehilangan orang tua mereka karena COVID-19. Dia menilai, orang tua yang tidak mau vaksinasi itu berarti tidak sayang sama anaknya," tegas dr. Dante.


Disisi lain, dia juga mengimbau pemerintah daerah untuk mencari terobosan-terobosan baru agar mendorong percepatan vaksinasi bagi kelompok masyarakat rentan, terutama lansia dan masyarakat dengan penyakit penyerta. Menurut dr. Dante, jumlah penduduk lansia yang sudah divaksin masih jauh tertinggal dari kelompok masyarakat lain.


Dia juga berharap dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar siapapun tidak boleh tertinggal dalam program vaksinasi nasional. Sekali lagi, jangan ragu untuk divaksinasi dan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan.


"Insya Allah dengan ikhtiar bersama dari segenap pihak, kita dapat melewati pandemi ini dengan baik," ujar dr. Dante. (VC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini