"Tentunya yang kita waspadai patut dan harus waspada dengan adanya alat-alat ini, berarti ada yang mengendalikan dan ada yang kapal mengendalikan," tuturnya saat konferensi pers, Senin (4/1/2021).
Lebih jauh Yudo memaparkan, sea glider merupakan alat yang dapat dikontrol dengan dua metode, baik itu dikontrol secara otomatis atau pun manual. Nantinya, pihaknya akan mengecek terlebih dulu sea glider tersebut kepunyaan siapa.
"Kapal ini akan kita cek apakah dalam mengoperasikan ini ada kerjasama dengan Kementerian/Lembaga terkait. Nanti kalau tidak ada berarti legal di wilayah kita tapi kalau dia mengoperasikannya di perairan internasional. Nah ini kita enggak mengklaim," ucapnya
"Dia bisa juga beralasan iya pak kita luncurkan di laut bebas tapivternyata kita hilang kendali sehingga tidak terkendali dan kemudian larut mengikuti arus sampai ditemukan nelayan tersebut," katanya melanjutkan.
Yudo memaparkan, di dalam sea glider bisanya turut dipasangkan GPS. Nantinya, hal yang akan didalami oleh TNI AL adalah di mana saja alat itu disebar dan, akan mengarah ke wilayah mana saja.
"Jadi, alat ini ada GPS-nya, nah nanti akan kita cek, karena belum kita bongkar tadi. Mudah-mudahan nanti bisa kita trek. Point pertamanya di mana saja, terus arahnya ke mana saja. Tentunya nanti bisa kita cek untuk itu. Karena mohon maaf belum kita bongkar ini jadi ini masih utuh," ujarnya.
Sumber :okezone.com