Gempa di Sulbar, BMKG: Jenis Kerak Dangkal Akibat Sesar Aktif

REDAKSI
Sabtu, 16 Januari 2021 - 01:48
kali dibaca
Ilustrasi pantauan gempa (Istockphoto/Petrovich9)


Mediaapakabar.comBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa gempa tektonik yang mengguncang wilayah Majene, Sulawesi Barat, merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

Gempa tersebut terjadi lantaran ada aktivitas sesar aktif. Analisa tersebut didapatkan dengan memperhatikan lokasi pusat gempa dan kedalaman hiposenternya, baik gempa pertama maupun yang kedua.


"Baik gempa signifikan pertama dan kedua yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal," kata BMKG dalam keterangan resmi, Jumat (15/1/2021) seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.


Sebelumnya, gempa dengan kekuatan 5,9 magnitudo terjadi di Majene, Sulbar pada Kamis siang (14/1/2021). Kemudian gempa lebih kuat terjadi lagi pada Jumat dini hari (15/1/2021) dengan kekuatan 6,2 magnitudo.


Dugaan sementara BMKG, gempa kedua yang sejauh ini menewaskan sebanyak 42 jiwa tersebut dipicu oleh adanya Sesar Naik Mamuju atau Mamuju Thurst.


BMKG hal itu dibuktikan dari hasil analisis mekanisme sumber yang menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thurst fault.


"Diduga kuat pemicu gempa ini adalah Sesar Naik Mamuju," jelas BMKG.


BMKG juga mengatakan bahwa mekanisme sesar naik ini mirip pembangkit gempa Lombok yang terjadi pada 2018. Kala itu bidang sesar membentuk kemiringan bidang sesar ke daratan.


BMKG menyatakan bahwa sesar naik Mamuju memiliki magnitudo dengan target mencapai 7,0 dengan laju geser sesar adalah 2 milimeter (mm) per tahun. Sesar aktif ini harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.


BMKG juga mengatakan bahwa gempa susulan masih akan terjadi di Sulawesi Barat. Oleh karena itu masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dengan guncangan yang kuat.


Gempa susulan dengan guncangan yang kuat pun bisa memicu longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rockfall), sehingga masyarakat di kawasan perbukitan dengan tebing curam agar perlu waspada.


Masyarakat khususnya yang berada di wilayah pantai atau pesisir diminta waspada. Apabila merasakan gempa dengan guncangan kuat, BMKG meminta agar segera menjauhi pantai.


"Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," tulis BMKG. (CNNI/MC)



Share:
Komentar

Berita Terkini