Presiden Jokowi: Kita Harus Isi Berita Medsos dengan Keteduhan dan Kesejukan

armen
Sabtu, 19 Desember 2020 - 16:15
kali dibaca




Mediaapakabar.com
-Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara terkait perkembangan komunikasi di Indonesia yang terhubung lewat teknologi. Dia berharap terhubungnya jaringan itu dapat menjadi wadah untuk menyebarkan kedamaian dan menumbuhkan toleransi.

"Dengan konektivitas luring dan daring yang semakin efektif, kita bisa meningkatkan komunikasi antarumat yang tersebar di seluruh Indonesia, di seluruh Tanah Air, untuk menyebarkan Islam wasathiyah, menyebarkan kesejukan dan kedamaian, menumbuhkan toleransi dalam perbedaan dan kebinekaan, dan memperkokoh persatuan dalam keberagaman," kata Jokowi dalam Muktamar IX PPP, yang ditayangkan dalam akun YouTube Satpres, Jumat (18/12/2020).

Dengan konektivitas yang terhubung ke seluruh pelosok negeri, Jokowi meminta adanya penyebaran inovasi untuk mengakselerasi kualitas sumber daya manusia. Tujuannya adalah untuk menghadapi tantangan perubahan dunia.

"Dan melalui konektivitas fisik dan digital kita bisa berbagi pengalaman dalam membangun daerah, dalam membangun desa. Ada 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, 75 ribu desa yang tersebar di seluruh Tanah Air. Kita bisa berbagai inspirasi untuk mengembangkan inovasi. Dan kita bisa mengakselerasi kualitas SDM di seluruh pelosok Nusantara. Untuk menghadapi dunia yang sekarang ini penuh dengan perubahan, persaingan, hiper-kompetisi, antarnegara antarperusahaan, antarindividu yang betul-betul harus kita ikuti hari per hari," ujarnya.

Untuk itu, Jokowi meminta semua elemen bangsa untuk mengisi jaringan ini baik di media sosial dan portal lainnya dengan hal hal yang bermanfaat. Tangkal berita hoaks dan tutup ujaran kebencian.

"Pemanfaatan infrastruktur untuk hal yang positif tersebut harus kita aktifkan agar ruang ini tidak diisi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kita harus aktif mengisi pemberitaan di medsos dengan keteduhan, dengan kesejukan, dan kita juga harus mengklarifikasi berita yang tidak benar, berita hoaks, dan menutup banyaknya ujaran kebencian untuk kita saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa, saudara sebangsa dan setanah air," ucapnya.

Sumber :detik.com
Share:
Komentar

Berita Terkini