Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Brohol, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, dengan menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19, Jumat (27/11) lalu.
Sebelum sosialisasi dilakukan, diawali dengan survei perihal (1) Penerapan PBHS di rumah tangga di Masa Pandemi Covid-19, dan (2) Pemahaman masyarakat perihal Covid-19.
Hasil survei menunjukkan bahwa dalam mencegah terpapar Covid -19, masyarakat belum sepenuhnya: a) melaksanakan cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer setelah memegang benda-benda di tempat umum, b) mandi dan mengganti pakaian setelah pulang dari bepergian, c) memakai masker bila berada di tempat umum (pasar, terminal, tempat sembahyang, dll), d) mematuhi jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, e) menghadiri kegiatan yang mengumpulkan banyak orang sangat berbahaya tertular Covid-19, dan f) bahaya terkena Covid-19 bila berada di kawasan yang ramai seperti pasar, transportasi umum, dll.)
Selain dari itu kata Parapat Gultom, MSIE, Ph.D pemahaman masyarakat tentang Covid-19 belum sepenuhnya menyadari: a) Covid-19 adalah virus berbahaya yang tidak sama dengan virus flu lainnya, b) Covid-19 dapat menular pada saat berbicara, c) Covid-19 dapat ditularkan oleh mereka yang OTG (orang tanpa gejala), d) mereka yang berusia lanjut rentan terkena Covid-19, e) anak-anak juga rentan terkena Covid-19, f) arti dari kebiasan hidup baru (New Normal), dan g) solasi mandiri.
Menyikapi kondisi masyarakat yang masih belum memahami sepenuhnya perihal PHBS dan Covid-19, Tim LPPM USU menciptakan suatu Aplikasi Sistem Informasi PHBS. Pada pertemuan tersebut disosialisasikan aplikasi tersebut. Dengan adanya aplikasi ini, masyarakat dapat membuka kapan saja perihal PHBS Rumah Tangga di Masa Pendemi Covid-19.
Kegiatan ini dibuka dan ditutup oleh Kepala Desa Brohol yang dalam hal ini diwakili Poppy (Kaur Perencanaan).(dn)
.jpeg)
