Ketua ICPI : Menparekraf Harus Memahami Konsep Pariwisata

armen
Selasa, 29 Desember 2020 - 12:29
kali dibaca



Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. (Foto: Humas Kemparekraf)

Mediaapakabar.com-
Belum seminggu Sandiaga Salahuddin Uno menduduki jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), sederet program telah ia jabarkan pada publik demi membangkitkan kembali industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang tengah terpuruk di masa pandemi.

Namun, sebelum memulai semua program yang telah ia rancang, menurut Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata Indonesia (ICPI), Azril Azahari, Sandiaga Uno diharapkan dapat belajar cepat tentang konsep pariwisata. Hal ini sangat penting, karena pembangunan pariwisata di Indonesia harus dilakukan dengan konsep yang matang, alias tidak meraba.

"Pariwisata harus dikaji secara ilmu. Selama ini saya menilai sebelumnya pariwisata dibangun berdasarkan perasaan para menterinya saja. Padahal semua itu harus sesuai secara ilmiah, sehingga uang yang kita keluarkan tidak seperti sedang menggarami air laut atau terbuang sia-sia,” jelasnya saat dihubungi Suara Pembaruan melalui sambungan telepon, Senin (28/12/2020).

Selain itu, Menparekraf juga diharapkan dapat mengevaluasi program Kemparekraf sebelumnya yang dinyata tidak tepat untuk diimplementasikan di masa pandemi dan setelah pandemi. Azril mengatakan, saat pandemi ini tren wisata dunia telah melompat jauh.

"Bukan lagi quality tourism, tetapi saat ini wisata yang menjamin keselamatan, kesehatan, dan sanitasi yang baiklah yang di lirik. Program CHSE sudah benar, tetapi tidak boleh berhenti di sini. Menparekraf sekarang harus berpikir jauh dan mempersiapkan tren usai pandemi, yaitu small size tourism. Orang nanti akan bepergian dengan kelompok kecil, tidak lagi datang dengan bus-bus besar rombongan,” tuturnya

Persiapan ini pun menurutnya harus dilakukan dari jauh-jauh hari, agar industri dapat memberikan pelayanan yang maksimal sesuai dengan ekspektasi para pelancong. Yaitu, untuk mendapatkan pengalaman paling berharga, dan juga keamanan kesehatan selama menikmati liburannya.

Hal terakhir yang tidak kalah penting, Menparekraf juga harus membuat man power planning atau rencana tenaga kerja parekraf, serta perencanaan induk pembangunan SDM parekraf. Dua hal ini menurutnya juga sangat krusial untuk mempercepat pembangunan industri parekraf di Indonesia.

"Bagaimana jadinya kalau membangun lima destinasi super prioritas ataupun event tetapi kita tidak tahu daftar pekerja, kualifikasi mereka, okupansi, dan roadmap-nya juga belum ada. Padahal, kita ini masuk pada Pembangunan Jangka Menengah Nasional IV 2020-2024. Ini belum pernah dilakukan, Kemparekraf selama ini membangun pariwisata dengan seenaknya sendiri,” ungkapnya.

Dengan kehadiran menteri baru, Azril berharap dapat memberikan kesegaran dan keteraturan dalam membangun industri ini ke depannya. Dirinya pun menganjurkan, dalam membuat program pembangunan Menparekraf sebaiknya dapat melakukan diskusi untuk bertukar pikiran dengan para ahli dan para pelaku wisata.

"Strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi saya anggap tepat dicanangkan Mas Sandi ini. Kita siap membantu, dan siap bertemu untuk duduk bersama demi menggeliatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” tandasnya.


Sumber: Suara Pembaruan
Share:
Komentar

Berita Terkini