Diduga akan Melakukan Penyerangan, Puluhan Massa F.SPTI-K SPSI Diamankan di Mapolres Langkat

armen
Senin, 21 Desember 2020 - 20:16
kali dibaca




Mediaapakabar.com
- Diduga akan melakukan penyerangan ke Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, puluhan massa F.SPTI - K SPSI yang datang dari arah Binjai dengan membawa senjata tajam dan senapan angin terpaksa diamankan di Mapolres Langkat, Senin (21/12) sekira jam 11.00 WIB

Menurut sumber di Mapolres Langkat, puluhan massa diamankan saat melintas di Kota Stabat dengan mengendarai beberapa mobil. "Saat diamankan, kami temui senjata tajam dan senapan angin. Rombongan mobil yang lain lari ke daerah terminal Pasar 10 Tanjung Beringin, Kecamatan Hinai," ungkap sumber sembari meminta namanya tidak diberitakan.

Info di lapangan, sekira jam 08.00 WIB, sedikitnya 30an orang yang tergabung dalam kubu F.SPTI - K SPSI pimpinan AS melakukan aksi penyetopan mobil angkutan kelapa sawit menuju pabrik kelapa sawit CCMO di Dusun Bukit Tua, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, yang dipimpin oleh Su dan Nan.

Akibat penyetopan angkutan itu, pihak pabrik CCMO dan pemilik buah kelapa sawit merasa sangat dirugikan dan segala aktifitas di pabrik pengolahan TBS tersebut terhenti. Sementara, SPSI kubu Gom dibawah pimpinan Pen tetap berada di lokasi pabrik dan tidak melakukan tindakan apapun.

Puluhan massa yang datang dari arah Binjai itu diduga hendak melakukan penyerangan terkait penyetopan angkutan bermuatan kelapa sawit ke PT CCMO, yang dilakukan oleh F.SPTI - K SPSI kubu AS.

Kapolres Langkat AKBP Edi Suranta Sinulingga SIK hingga berita ini dibuat, yang bersangkutan enggan memberikan tanggapan terkait masalah tersebut, meskipun pesan WhatsApp sudah terkirim. 

Sementara, Ketua DPC F.SPTI - K SPSI Kabupaten Langkat Sejarahta Sembiring SH membantah dugaan kerusuhan tersebut. "Ada syukuran di PUK Tanjung Selamat pagi tadi. Jadi, anggota dari Binjai dan Bingai mau berangkat kesana. Gak ada kami buat kerusuhan," beber Sejarahta via panggilan WhatsAppnya.

Kalau mau buat keributan, kata Sejarahta, pihaknya tak akan menggunakan mobil 'dinas'. "Tujuan naik mobil dinas, agar pihak perusahaan yang akan dikunjungi tahu bahwa kami memiliki legalitas yang sah dan senjata tajam itu memang kebtulan ada di mobil, tanpa dengan sengaja kami bawa," pungkasnya. (Apk)
Share:
Komentar

Berita Terkini