Mediaapakabar.com-Polsek Kualuh Hulu melalui personil Ipda Yuna H. Gultom (Kanit Reskrim), Aipda Raja Husein Siregar (Bhabinkamtibmas Hasang) serta Khoidir, MA, dan Panji Surya Wibowo, MA, bersama dengan masyarakat terjun ke lapangan melakukan pengecekan areal titik panas atau hotspot berdasarkan satelit SNPP/VIIRS yang dipasang di Desa Lobu Huala, Kualuh Selatan, Labura, Sabtu (8/8).
Dari hasil groundcheck di lapangan, yang berada pada titik koordinat N.2.4305 E.99.6333, ditemukan lahan masyarakat yang telah terbakar, dengan kondisi api sudah padam.
"Hotspot berada di lahan masyarakat di Dusun III Hambacang Desa Siamporik, Kualuh Selatan, namun api sudah padam, "kata Ipda Yuna H. Gultom melalui releasenya, Minggu (9/8) pagi.
Ditambahkannya, bahwa hotspot yang berada di lahan masyarakat tersebut berada di daerah perbukitan dengan vegetasi pohon karet sudah di replanting seluas ± 1,5 Ha dan berjenis tanah mineral.
Dari hasil groundchek tersebut disimpulkan, bahwa pembakaran lahan dilakukan untuk kepentingan sepihak dengan melakukan pembakaran guna persiapan tanaman padi darat, masyarakat juga telah mengabaikan larangan tentang pembakaran lahan, meskipun lahan tersebut dijadikan untuk pertanian.
"Kami telah melakukan himbauan kepada pemilik lahan dan situasi di lokasi itu sudah diverifikasi di Aplikasi Lancang kuning, "ujar Kanit. (Nathan Nababan)
.jpeg)
