Demi Menopang Kebutuhan Sarana Air Bersih, Bupati Taput Surati Kemen PUPR

Media Apakabar.com
Rabu, 24 Juni 2020 - 23:25
kali dibaca
Bupati Taput Nikson Nababan
Mediaapakabar.com-Untuk menyokong kebutuhan sarana air bersih kepada pelanggan PDAM Mual Natio yang tersebar di tiga kecamatan yakni Tarutung, Sipoholon dan Siatas Barita.

Bupati Tapanuli Utara kembali menyurati Kementerian PUPR bidang Dirjen Sumber Daya Air dan Cipta Karya guna pembangunan sarana prasarana sistem penyediaan air minum (SPAM) menggunakan sumber air baku Aek Butar.

" Kita susul lagi surat yang Nopember 2019 dan Januari tahun ini ke dua Dirjen yakni SDA dan Cipta Karya Kementrian PUPR," ungkap Bupati Taput Nikson Nababan kepada mediaapakabar.com, Rabu (24/6).

Usulan pembangunan SPAM menggunakan sumber air baku diakui Nikson melihat kenyataan terjadi krisis air bersih kepada pelanggan PDAM Mual Natio di kecamatan Tarutung, Sipoholon dan Siatas Barita.

" Saya dengar keluhan warga kurangnya kuantitas dan kualitas air bersih ke pelanggan yang disalurkan BUMD kita PDAM Mual Natio. Mereka hanya mampu memasok kebutuhan pelanggan secara optimal 50 persen,"ujarnya

Sumber air yang ada saat ini sebutnya masih kurang mampu menopang kebutuhan air minum di tiga kecamatan yang merupakan pelanggan terbanyak PDAM Mual Natio.

" Makanya kita cari sumber air baku yakni Aek Butar, bahkan bilapun ada warga kita memakai air sistem Bor, kita tidak sarankan karena kualitasnya kurang layak minum karena bercampur belerang dan karat. Makanya kita sering mendistribusikan air minum ke pelanggan secara bergilir dengan truk tangki," ungkapnya.

Terkait sumber air baku Aek Butar, Nikson menyebutkan telah dilakukan Survey Investigation Design (SID) oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera II.

" Menurut mereka bisa dipakai menyokong kebutuhan air minum tiga kecamatan," imbuhnya.

Usulan dalam surat ke Kementrian PUPR dipaparkannya berupa pembangunan  SPAM berkisar Rp 58 Miliar.

" Nanti disitu juga pembangunan Intake, dua unit Reservoir dengan jaringan pipa transmisi serta water treatment plant (WTP) dengan jaringan pipa distribusinya," urainya.

Bahkan sebagai bentuk keseriusan agar golnya usulan itu, Nikson menyebutkan sedang menyelesaikan penyusunan penyediaan lahan UKL dan UPL serta persiapan pengurusan ijin pengusahaan dan penggunaan sumber daya air.

" Itulah bentuk keseriusan kita agar anggaran pembangunan SPAM dari APBN bisa diakomodir ke Taput. Dan anggaran itu cukup besar, makanya kita usulkan melihat kemampuan anggaran APBD masih belum mampu untuk merealisasikannya," pungkasnya. (ganda)

Share:
Komentar

Berita Terkini