Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Foto: Taufik Budi/Okezone) |
Politikus
PDIP ini sebelumnya juga mengusulkan pemotongan 50 persen pendapatan aparatur
sipil negara (ASN) untuk mengatasi wabah corona. Usulan itu disampaikan dalam
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional yang dipipmpin Presiden Joko Widodo
pada Kamis 30 April. "Maka tadi ada yang tanya, Gubernur berani tidak gajinya dipotong 85
persen? Maaf untuk gaji tidak pernah saya ambil sejak 2013. Saya
kembalikan," kata Ganjar, Sabtu (2/5/2020).
Bahkan
ia menegaskan bukan sekadar gaji, namun seluruh pendapatnya pun siap dipotong
untuk penanganan covid-19.
Menurut dia, jika seluruh kepala daerah, bahkan sampai
pemerintah pusat, punya komitmen seperti itu, bakal memberi energi positif
terhadap penanganan wabah virus corona dan akan diikuti oleh jajarannya.
"Ini
untuk menunjukkan komitmen. Tidak perlulah kita bicara satu tahun, tapi satu
bulan. Dua atau tiga bulan itu sudah bagus kita untuk mengontribusikan itu.
Maka problem yang ada di masyarakat bisa di-insert dengan rasa kemanusiaan dan
persatuan yang kita miliki. Maka masyarakat bisa merasakan kita hadir," ungkapnya.
Ganjar
berharap pemotongan gaji ASN menjadi spirit berbagi saat negara dalam kondisi
krisis. Makanya dalam Musrenbang tersebut, jelas dia, untuk pemotongan
pendapatan diambil contoh ASN golongan III.
Meski
demikian, lanjut Ganjar, seluruh ASN dari segala golongan dan jabatan
diharapkan terketuk untuk berempati lebih dalam penanganan covid-19.
"Sebenarnya
bukan soal golongannya, bukan persentasenya. Kalaulah soal gradual bisa
dilakukan, dimulai saja dari pejabatnya dulu," tambahnya.
Sumber :okezone.com