Amerika Pamer Kapal Selam Menembus Es, Rusia Tak Terkesan

armen
Kamis, 12 Maret 2020 - 19:38
kali dibaca


Mediaapakabar.com-Angkatan Laut Amerika memulai latihan Ice Exercise (ICEX) 2020 di Samudra Arktik pekan lalu. Latihan tiga minggu ini melibatkan sepasang kapal selam serangan cepat yang beroperasi di koridor strategis.

Angkatan Laut Amerika juga merilis rekaman yang memamerkan kapal selam serangan nuklir kelas Los Angeles USS Toledo  mendobrak es Arktik yang tebal. Kapal secara perlahan-lahan muncul di atas es di sekitar Ice Camp Seadragon, sebuah perkemahan sementara. Rekaman kemudian menunjukkan pelaut bersenjata gergaji muncul untuk membersihkan es di sekitarnya.

Mengomentari tontonan itu, pensiunan Admiral Viktor Kravchenko seorang veteran pasukan kapal selam Soviet dan Rusia, dan mantan komandan Divisi Kapal Selam ke-14 dan Armada Laut Hitam Rusia, tidak terpesona. Dia mengatakan hal itu merupakan operasi yang sulit tetapi sudah lama dikuasai.

“Yah, kapal selam itu muncul. Tidak ada yang luar biasa tentang ini. Kami sudah lama menguasai teknik ini, ”kata Kravchenko dalam sebuah wawancara sebagaimana dikutip Sputnik 11 Maret 2020.

“Arktik adalah koridor strategis potensial – antara Indo-Pasifik, Eropa, dan tanah Amerika- untuk kompetisi yang makin luas,” kata komandan Pasukan Kapal Selam Angkatan Laut Amerika, Laksamana Daryl Caudle dalam pernyataan pers Angkatan Laut.
“ICEX 2020 memberikan kesempatan bagi Angkatan Laut untuk menunjukkan pertempuran dan kesiapan taktis untuk operasi Arktik yang berkelanjutan dalam lingkungan Arktik yang unik dan menantang,” tambahnya.

Amerika dan Uni Soviet (dan kemudian Rusia) adalah angkatan laut pertama di dunia yang menciptakan kapal selam yang mampu menembus es Kutub Utara yang tebal. Amerika mendahului Soviet dengan kapal selam serangan bertenaga nuklir USS Skate menjadi yang pertama muncul ke permukaan di Kutub Utara pada bulan Maret 1959.

Pada bulan September 1963, K-178, sebuah kapal selam rudal nuklir Soviet, melakukan perjalanan transarctic dan menerobos es pertama kalinya dengan rudal balistik di atas kapal.

Pada tahun-tahun berikutnya, kedua negara menjadikan misi memecah es sebagai bagian rutin dari pelatihan, dengan insinyur Soviet bahkan membuat lambung kapal selam balistik kelas Akula yang panjangnya 175 meter, 48.000 ton, cukup kuat untuk beroperasi di es Kutub Utara.


Menurutnya Angkatan Laut Rusia harus bekerja untuk menemukan metode teknis baru guna menemukan cara untuk memantau kapal selam Amerika bahkan ketika mereka melayang di bawah es. Pada saat yang sama, ia menyarankan, upaya harus dilakukan untuk melacak mereka sebelum mereka mendapatkan kesempatan untuk menyelam di bawah es.

USS Toledo bergabung dengan USS Connecticut, kapal selam serangan cepat kelas Seawolf, selama tiga minggu latihan Kutub Utara yang melelahkan minggu lalu. Kapal-kapal itu diharapkan melakukan transit dan pelatihan lain untuk meningkatkan pengalaman pelaut dan kesiapan operasional(Jejaktapak)

Share:
Komentar

Berita Terkini