Mediaapakabar.com-Tensi diplomatik di Laut Natuna Utara belakangan memanas lantaran kapal ikan Tiongkok masuk wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Internasional (ZEE) Indonesia di utara Kepulauan Natuna. Tidak sekali KRI Tjiptadi 381 menghadang kapal ikan asing yang melakukan aktivitas di perairan Natuna Utara. Pada 30 Desember 2018, KRI Tjiptadi 381 mengusir kapal pengawas perikanan pemerintah Tiongkok dengan nomor lambung CCG 4301 dan kapal penangkap ikan negara Tirai Bambu untuk keluar dari ZEE Indonesia di Laut Natuna Utara.
Sebelumnya
KRI Tjiptadi 381 pernah mendapat provokasi dari kapal pengawas perikanan
pemerintah Vietnam KN 264 dan KN 231 pada April 2018. KRI Tjiptadi 381
merupakan armada di bawah jajaran komando utama TNI Angkatan Laut, Komando
Armada (Koarmada) I. KRI Tjiptadi 381 adalah kapal jenis korvet kelas parchim
yang digunakan sebagai kapal patroli. Indonesia memiliki 14 Kapal korvet kelas
Parchim yang menjaga perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dibeli dari Jerman Timur
KRI
Tjiptadi 381 merupakan kapal buatan Jerman. Indonesia membeli kapal bekas
Jerman Timur ini pada 1993. Kala itu, Indonesia membeli 39 kapal perang eks
Jerman Timur, 16 diantaranya merupakan kapal korvet jenis Parchim. KRI Tjiptadi
381 di desain untuk peperangan anti kapal selam di perairan dangkal atau
pantai. TNI AL telah melakukan modifikasi agar dapat bertahan lebih lama
berpatroli di laut lepas. Kapal ini dinamai Tjiptadi, mengambil nama seorang
kapten TNI AL yang gugur bersama Komodor Yos Sudarso pada Pertempuran Laut Aru
di RI Matjan Tutul pada tanggal 15 Januari 1962.
Sistem Persenjataan dan Pertahanan
Kapal
ini dilengkapi persenjataan seperti empat tabung peluncur torpedo 400 mm, dua
peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara sebagai pertahanan terhadap
pesawat, helikopter serta rudal anti-kapal yang menyerang. Kemudian dua
RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam, dan meriam kembar 57mm/70 caliber DP
yang dipasang di dek depan. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu senapan 30 mm
kembar serbaguna.
KRI
Tjiptadi 381 juga memiliki radar MR-302/Strut Curve yang berfungsi mencari
sasaran di permukaan dan di udara. Radar ini dipadukan dengan sistem kontrol
tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob. Di badan kapal, terdapat sonar aktif
berfrekuensi sederhana dari jenis MG-322T serta alat untuk mengelabuhi musuh
bernama PK-16 decol RL. PK-16 decol RL dapat diluncurkan sebagai umpan atau
alat ganggu untuk mengelabui rudal musuh.
Sumber
: Kompas.TV