Mediaapakabar.com- Komite Bersenjata Senat dan Kongres Amerika mencapai kesepakatan untuk besaran anggaran pertahanan negara tahun fiskal 2020 sebesar US$ 738 miliar atau sekitar Rp10.340 triliun (Rp10,4 biliun). Angka ini lebih dari empat kali lipat total APBN Indonesia 2020 yang mencapai sekitar Rp2.540 triliun.
“Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional Tahun Anggaran 2020 memenuhi salah satu tugas konstitusional terpenting Kongres: untuk menyediakan pertahanan bersama.
Perjanjian bipartisan dan bikameral ini menempatkan pasukan kita dan keamanan Amerika sebagai yang pertama dengan terus membangun kembali militer kita, menempatkan Angkatan Bersenjata kita untuk melawan gelombang ancaman berikutnya yang diuraikan dalam Strategi Pertahanan Nasional,” kata pernyataan Komite.
Anggaran pertahanan baru menunjukkan peningkatan 3 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai US$ 716 miliar.
“Anggaran ini mendukung US$ 308 miliar yang bersifat diskresioner, konsisten dengan perjanjian anggaran bipartisan baru-baru ini. Dana termasuk US$ 71,5 miliar untuk operasi kontingensi luar negeri. Selain itu, memberikan otorisasi US$ 5,3 miliar dalam pemulihan bencana darurat untuk membantu instalasi militer di seluruh negeri dari cuaca ekstrem dan bencana alam ,” kata pernyataan itu.
Bulan lalu, seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan kepada wartawan di sebuah konferensi pers bahwa Amerika Serikat berpikir semua anggota NATO harus meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka menjadi 2 persen dari PDB pada tahun 2024.
Presiden Trump ingin NATO menjadi kuat dan mampu menahan bahaya dan tantangan di masa depan, kata juru bicara itu.
Sumber: Jejaktapak
