Selamat Datang Pasukan Ruang Angkasa Amerika

armen
Jumat, 13 Desember 2019 - 08:39
kali dibaca


Mediaapakabar.com-Persetujuan anggaran Amerika untuk tahun 2020 akan melihat pembentukan cabang militer baru yang secara khusus berorientasi pada ruang angkasa.

Space Force Udara Amerika Serikat akan menjadi cabang layanan baru pertama dalam lebih dari 60 tahun. Matra ini bertugas untuk memastikan kebebasan Amerika untuk beroperasi di luar angkasa atau merebut kekuatan ruang angkasa dari orang lain.

Menurut draft dari Perjanjian Otorisasi Pertahanan Nasional 2020, juga dikenal sebagai National Defense Authorization Agreement 2020, Pentagon akan mendesain ulang Komando Luar Angkasa Angkatan Udara Amerika. Force Space akan menjadi kekuatan terpisah dari USAF tetapi masih ada di bawahnya. Mirip korps Marinir yang independen tetapi ada di bawah Angkatan Laut.

Layanan ini akan dipimpin oleh seorang Kepala Operasi Ruang Angkasa, mirip dengan bagaimana Angkatan Laut Amerika dipimpin oleh seorang Kepala Operasi Angkatan Laut dan terdiri dari pasukan ruang angkasa dan aset organik di dalamnya.

Ini berarti sebagian besar aset luar angkasa Angkatan Udara, dari fasilitas peluncuran satelit seperti Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California hingga pangkalan-pangkalan kendali pesawat ruang angkasa seperti Pangkalan Angkatan Udara Schriever di Colorado akan diambil alih.

Ini juga akan mencakup jaringan satelit GPS Amerika, pesawat ruang angkasa X-37B, dan aset ruang militer lainnya. Angkatan Luar Angkasa juga kemungkinan akan melepaskan sejumlah kecil aset dan personel dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut Amerika.

Dalam undang-undang anggaran disebutkan Force Space akan “diatur, dilatih, dan diperlengkapi untuk memberikan kebebasan operasi bagi Amerika Serikat di dalam, dari, dan ke luar angkasa. Tugas lain adalah melakukan operasi ruang angkasa yang cepat dan berkelanjutan. Kepala Operasi Ruang Angkasa akan melapor kepada Sekretaris Angkatan Udara, seperti halnya Komandan Korps Marinir melapor kepada Sekretaris Angkatan Laut.

Amerika belum pernah melihat cabang militer baru sejak tahun 1947, ketika Angkatan Udara Amerika memisahkan diri dari Angkatan Darat Amerika. Pada bulan September, Defense News melaporkan bahwa Angkatan Udara, yang akan menyediakan sebagian besar tenaga kerja, membayangkan pasukan awal akan kurang dari 200 personel.

Mereka terdriri dari 151 personel Angkatan Udara, 24 Angkatan Darat, 14 Angkatan Laut, dan sembilan personel tambahan dari Pentagon dan komunitas intelijen Amerika. Namun pada akhirnya lebih dari 15.000 personel Angkatan Udara dapat menyeberang ke Force Space.

Ada banyak detail yang perlu dikerjakan untuk cabang militer terbaru Amerika. Di mana markas besar Space Force akan berlokasi? Akankah Space Force menyerap semua aset ruang angkasa dari setiap layanan atau hanya sebagian besar dari mereka? Apakah akan memiliki akademi sendiri atau akankah kadet mendaftar di Akademi Angkatan Udara Amerika? Akankah ada tim demonstrasi ruang angkasa, seperti Thunderbirds USAF dan Blue Angels US Navy? Dan sebagainya.

Mungkinkah Pasukan Luar Angkasa akhirnya memiliki pesawat ruang angkasa berawak dan bersenjata? Sebagai gambaran, pada 1794, tahun didirikan, Angkatan Laut Amerika Serikat hanya dilengkapi dengan enam frigat. Saat ini Angkatan Laut jumlahnya hampir 300 kapal perang di seluruh dunia. Siapa yang tahu apa yang bisa dihasilkan 230 tahun ke depan untuk Force Space.

Tapi sama menariknya dengan cabang militer baru, itu bukan berita bagus dalam jangka panjang. Manusia membawa perang ke setiap wilayah — pertama laut, lalu udara, dan sekarang ruang angkasa. Keyakinan yang ada sekarang ini adalah bahwa militerisasi ruang angkasa adalah kerugian bagi umat manusia.(Jejaktapak)

Share:
Komentar

Berita Terkini