Pelurus dan Pewarna Rambut Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

armen
Selasa, 10 Desember 2019 - 08:32
kali dibaca


Ilustrasi. Studi menyebut paparan kandungan kimia pada produk pewarna dan pelurus rambut dapat meningkatkan risiko kanker payudara. (Foto: Istockphoto/robertprzybysz)

Mediaapakabar.com- Rambut adalah mahkota wanita. Tak heran jika sejumlah wanita rela mengeluarkan banyak biaya demi rambut yang terlihat indah.

Dari sejumlah perawatan rambut, mengecat dan meluruskan rambut merupakan dua jenis perawatan yang memerlukan biaya tak sedikit. Pasalnya, keduanya bisa memengaruhi penampilan wajah secara signifikan.

Sayangnya, sebuah studi baru dari peneliti di National Institutes of Health menunjukkan bahwa penggunaan pewarna rambut permanen dan pelurus rambut yang rutin berhubungan dengan peningkatan risiko kanker payudara, mengutip CNN. Hal ini terkait dengan kandungan kimia yang terdapat dalam produk tersebut.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan di International Journal of Cancer, wanita berkulit hitam cenderung lebih berisiko terserang kanker payudara bila rutin menggunakan produk pewarna dan pelurus rambut.

Peneliti mencatat bahwa pewarna rambut permanen dapat meningkatkan risiko kanker payudara hingga 45 persen pada wanita kulit hitam dan 7 persen pada wanita kulit putih.

"Kami melihat adanya risiko kanker paru-paru yang lebih tinggi terkait dengan penggunaan pewarna rambut dan efeknya lebih kuat pada wanita Afrika-Amerika khususnya pada pengguna rutin," kata kepala National Institute of Environmental Health Science sekaligus pemimpin studi Alexandra Whipe.

Sementara itu untuk produk kimia pelurus rambut, baik wanita berkulit hitam maupun putih yang menggunakan produk ini sama-sama memiliki risiko terkena kanker payudara sebesar 18 persen.

Namun, studi ini tidak menjelaskan hubungan sebab dan akibat antara produk rambut berbahan kimia tersebut dengan risiko kanker payudara.

Profesor di Johns Hopkins University dan mantan kepala petugas medis di American Cancer Society, Otis Brawley mengatakan penyebab kanker payudara tak bisa diidentifikasi secara pasti karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan saat ini.
"Mungkin produk-produk ini menyebabkan kanker, mungkin juga tidak. Tapi mungkin ini adalah sesuatu yang tak bisa dijawab oleh sains," tutur Brawley yang tak terlibat dalam penelitian.

Masih ada faktor lain yang bisa meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita yang sudah terlebih dahulu didukung oleh beberapa penelitian, seperti penggunaan rokok, obesitas, kelebihan kalori, dan kurang olahraga.

Sumber  : CNN Indonesia.com
Share:
Komentar

Berita Terkini