Mantap! 1 Januari 2020, Angkasa Pura II Resmi Dapatkan 3 Bandara Baru

armen
Minggu, 22 Desember 2019 - 18:05
kali dibaca


Angkasa Pura II. ©2019 Merdeka.com/Dwi Aditya Putra

Mediaapakabar.com-Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, memastikan akan kembali mengelola tiga bandara yang sebelumnya dikelola Unit Penyelenggara Bandar Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Ketiga bandara tersebut adalah, Raden Inten Lampung, Fatmawati Bengkulu, dan Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan.


“Per 1 Januari 2020, Raden Inten, Fatmawati dan HAS Hanandjoeddin akan bergabung resmi bersama kami,” kata dia Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Minggu (22/12).
Dia mengatakan, sejak periode Oktober 2019, ketiga bandara tersebut sudah masuk proses transisi, sebelum pada akhirnya pada 1 Januari 2020 akan dilepas ke Angkasa Pura II. Ketiga bandara itu pun diserahkan melalui skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Aset Barang Milik Negara.
Dengan bertambahnya tiga bandara, maka Angkasa Pura II mengelola total 19 bandara yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. “Periode Oktober masa transisi. Total keseluruhan menjadi 19 bandara yang kami kelola,” imbuh dia.
Angkasa Pura II Prediksi Penumpang 2019 Capai 90,5 Juta, Turun 18 Persen dari 2018
PT Angkasa Pura II memperkirakan pergerakan jumlah penumpang hingga akhir 2019 hanya mencapai 90,5 juta orang. Angka ini menurun sekitar 18 persen dari pergerakan jumlah penumpang di periode 2018 sebelumnya yang tembus mencapai 112 juta orang.
“Dengan resmi, kita perkirakan pergerakan penumpang kita akan berpotensi menurun 18 persen atau 90,5 juta jiwa,” kata Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, di Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Minggu (22/12).
Dia mengatakan, dari 16 bandara yang dikelola Angkasa Pura II, pertumbuhan penumpang terbesar masih berada di Bandara Soekarno Hatta yakni mencapai 54,2 juta orang. Angka ini pun menurun dari jumlah periode tahun sebelumnya yang mencapai 65,6 juta orang.
Sementara itu, pertumbuhan jumlah penumpang terendah terjadi di tiga bandara. Diantaranya adalah Bandara Banyuwangi (BWX) yang mencapai 280.000 orang, Raja Haji Fasibilillah (TNJ) 305.000 orang, dan Kertajati 519.000 orang.
Awaluddin menambahkan, meski jumlah penumpang alami penurunan sepanjang 2019, pihaknya tetap tidak mengerem investasi. Adapun biaya investasi sepanjang 2019 mencapai sebesar Rp 14 triliun dengan berbagai pengembangan di beberapa bandara-bandara.
“Kita tetap tidak menurunkan investasi. Soekarno Hatta tetap jadi terbesar,” tandasnya.

Sumber : Merdeka.com
Share:
Komentar

Berita Terkini