Libyan National Army |
“Kami ingin bekerja dengan
Rusia untuk mencapai meja perundingan, melakukan serangkaian percakapan yang
pada akhirnya mengarah pada disposisi yang menciptakan apa yang coba dilakukan
oleh PBB,” kata Pompeo.
“Menteri
Luar Negeri [Rusia] Lavrov mengatakan langsung kepada saya kemarin bahwa dia
siap menjadi bagian dari itu, untuk melanjutkannya. Saya mengingatkan dia bahwa
ada embargo senjata yang masih ada di Libya, dan bahwa tidak ada negara yang
harus menyediakan bahan tambahan secara bertahap di Libya, “katanya sebagaimana
dilaporkan Reuters.
Pompeo mengatakan dia juga
telah mengingatkan Rusia tentang embargo senjata yang ada di negara Afrika
Utara tersebut.
Libya telah terbagi sejak 2014
menjadi kamp-kamp militer dan politik saingan yang berbasis di ibu kota Tripoli
dan timur. Pemerintahan Fayez al-Serraj berkonflik dengan pasukan yang dipimpin
oleh Khalifa Haftar yang berbasis di Libya timur.
Tentara Nasional Libya (LNA) Haftar
telah berusaha sejak April untuk merebut Tripoli. Ia didukung oleh Mesir, Uni
Emirat Arab, dan sebagian besar tentara bayaran Rusia, menurut para diplomat
dan pejabat Tripoli. LNA menyangkal memiliki dukungan asing.
Presiden
Amerika Donald Trump menelepon Haftar pada minggu-minggu pertama serangan,
dalam suatu langkah yang diambil oleh beberapa diplomat sebagai tanda bahwa
Washington mungkin mendukung mantan perwira Gaddafi.
Namun
Amerika Serikat bulan lalu meminta LNA untuk mengakhiri ofensifnya di Tripoli.
Itu juga memperingatkan terhadap campur tangan Rusia.
“Kami telah menjangkau tidak
hanya orang Rusia tetapi juga orang lain yang menyediakan sistem senjata di
sana dan mengatakan itu bukan untuk kepentingan terbaik,” kata Pompeo.
Para diplomat mengatakan Turki
telah memasok drone dan truk untuk pasukan sekutu Serraj, sementara LNA telah
menerima dukungan dari Uni Emirat Arab dan Mesir.
Dua minggu lalu, pemerintah
Libya dan Turki yang diakui secara internasional menandatangani perjanjian
keamanan dan militer yang diperluas, dan sebuah memorandum tentang batas-batas
laut, sebuah langkah yang membuat marah Yunani, memicu negara itu untuk
mengusir duta besar Libya sebagai tanggapan
Sumber: jejaktapak.com
Sumber: jejaktapak.com