Ini Saran SBY Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3%

armen
Rabu, 11 Desember 2019 - 20:44
kali dibaca


Foto: Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di JCC, Senayan, Jakarta. (Gibran-detikcom)

Mediaapakabar.com- Dalam Refleksi Pergantian Tahun 2019, Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bicara soal pertumbuhan ekonomi . Ketua Umum Partai Demokrat tersebut mengatakan pertumbuhan ekonomi di level 5% bukan hal yang buruk karena situasi global yang juga kurang apik.

"Demokrat sepakat dengan Presiden Jokowi bahwa angka pertumbuhan pada tingkat 5% bukanlah sesuatu yang buruk. Terutama jika dikaitkan dengan situasi perekonomian global saat ini," kata SBY di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Ia tak mempermasalahkan hal tersebut, asal target pertumbuhan ekonomi tahun depan sebesar 5,3% harus tercapai.

"Yang penting, sasaran pertumbuhan ekonomi yang telah ditetapkan untuk tahun 2020 sebesar 5,3% dapat dicapai," tuturnya.
Kalau ekonomi loyo, misalnya di bawah 6%, kata SBY, maka lapangan kerja yang baru sulit terbuka. Dengan begitu, pendapatan dan daya beli masyarakat juga sulit dipacu.

"Penghasilan dan daya beli rakyat sulit ditingkatkan. Angka kemiskinan juga tak mudah untuk diturunkan," katanya.

Untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi di level tersebut, SBY mengatakan harus menggenjot investasi. BUMN dan swasta diharapkan bisa menggenjot investasinya tahun depan.

"Usaha swasta, dan bukan hanya BUMN, harus mendapat peluang bisnis yang lebih besar. Karenanya, Demokrat mendukung penuh upaya pemerintah untuk meningkatkan investasi kita," ujarnya.

Selanjutnya, konsumsi masyarakat juga harus dijaga, baik pemerintah maupun rumah tangga. Di tengah daya beli yang belum membaik, SBY mengatakan, ada dua hal yang harus dilakukan.

"Kesatu, penciptaan lapangan kerja baru harus sukses. Kalau sukses, konsumsi rumah tangga secara agregat akan terus meningkat. Kedua, perlu dipastikan agar anggaran perlindungan sosial, termasuk subsidi bagi kaum tidak mampu, jumlahnya memadai," tambahnya.
SBY memahami belanja pemerintah menjadi komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah juga diminta mengalokasikan belanjanya cerdas dan tepat.

Upaya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi juga bisa dilakukan dengan fokus pada industri manufaktur, terutama yang berbasis pertanian dan sumber daya mineral.

"Juga sektor perdagangan, konstruksi dan kepariwisataan," tambahnya.

SBY juga menyambut baik tekad Jokowi, agar Indonesia bisa keluar dari jebakan penghasilan kelas menengah (middle income trap) di tahun 2045 mendatang. Untuk itu, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

"Pengalaman menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi 6% setahun, akan membuat pendapatan per kapita naik 2 kali lipat dalam 10 tahun. Insya Allah Indonesia bisa. Kita punya success story dalam waktu 10 tahun 2004-2014 income per kapita kita naik 3 kali lipat lebih, dari US$ 1.100 menjadi US$ 3.500," katanya.

Sumber : Detik.com


Share:
Komentar

Berita Terkini