Serukan kepada masyarakat bahwa daging babi aman dikomsumsi pasca merebaknya virus kolera babi di Sumut, ratusan warga, anggota DPRD Sumut, tokoh politik, tokoh kampus dan tokoh agama di Medan menggelar lomba makan daging babi secara massal di CBD Polonia Medan, Senin (16/12).
Lomba makan daging babi secara massal yang digagas Ketua dan Sekretaris Aspendi (Assosiasi Pengusaha Daging Babi) Darna Tarigan dan Elia Sembiring dan Hariani Tarigan ini berlangsung sukses dan diwarnai lomba memasak daging babi.
Sejumlah tokoh yang ikut lomba makan
daging babi ini, di antaranya anggota F-PDIP DPRD Sumut Rudy Harianto, Wakil
Ketua DPD PDIP Sumut Sarma Hutajulu SH, mantan anggota DPRD Sumut Sutrisno
Pangaribuan dan anggota DPRD Medan Henry Duin Sembiring.
Selain itu juga terlihat, salah satu
aktivis Pemrakarsa Protap (Propinsi Tapanuli) Gelmok Samosir, mantan anggota
DPRD Medan Boido Panjaitan, tokoh agama DR Layari Sinukaban MBA MTh, Pdt DR
Perlin Zebua MTh, Ketua Runggun GBKP Kemenangan Tani Dk Konsep Peranginangin,
SE, praktisi kampus yang juga Dosen USU Open Darnius, Roy Fachraby Ginting dan
ratusan masyarakat lainnya.
Lomba yang diikuti ratusan peserta
itu akhirnya dimenangkan Bintang sebagai Juara I Kategori Putra, Simon (Juara
II) dan Elanta (Juara III). Juara I Wanita diraih Eva Lumbantoruan, Juara II
Min Hua dan Juara III Karin Arihta Sitepu. Pemenang tersebut dinilai dari
kecepatan menghabiskan nasi, daging babi dan 3 botol teh sosro.
Dalam lomba makan massal ini juga
dirangkaikan dengan lomba kuliner memasak daging babi yang diikuti berbagai
kalangan masyarakat. Para pemenangnya diberi hadiah alat-alat dapur, seperti
kuali dan panci, sehingga para peserta begitu bersemangat mengikutinya.
Menurut Darna Tarigan, Elia Sembiring
dan Hariani Br Tarigan mengatakan, digelarnya lomba makan daging berkaki empat
ini sebagai bentuk seruan kepada masyarakat agar tidak lagi takut mengonsumsi
daging babi pasca merebaknya virus kolera babi.
Sementara anggota DPRD Sumut Rudy
Hermanto dalam orasinya juga menyatakan, mengonsumsi daging babi sehat,
sehingga pihaknya tetap makan daging babi sekali dalam sehari. "Jangan
takut makan babi, tidak berbahaya bagi kesehatan kita," katanya.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut
yang juga mantan anggota DPRD Sumut Sarma Hutajulu menyatakan, bagi masyarakat
Batak, daging babi bukan hanya sekedar dikonsumsi, tapi sebagai pelengkap adat
dan budaya setiap ada acara pesta.
"Jadi pemikiran keliru, jika ada
yang berusaha memusnahkan babi dengan mengalihkan memelihara ternak lain pasca
merebaknya wabah kolera babi," ujar Sarma sembari menyesalkan pemerintah
yang belum ada upaya maksimal mengatasi virus mematikan tersebut dan belum
adanya ganti rugi terhadap peternak babi.
Sarma juga mengungkapkan rasa
keprihatinannya, pasca mengganasnya virus kolera babi ini, banyak masyarakat
yang tidak sanggup lagi merayakan hari Natal dan Tahun Baru, akibat ternak
babinya mati diserang virus. "Tadinya sudah diperhitungkan hasil penjualan
babi mereka bisa dijadikan kebutuhan hari Natal dan Tahun Baru, tapi tiba-tiba
bermatian," ujar Sarma.
Di penghujung acara, juga
dideklarasikan "Komunitas Konsumsi Daging Babi Sumut" dengan tujuan
mengkampanyekan tidak berbahayanya mengkonsumsi daging babi sekaligus mendesak
pemerintah untuk menyelamatkan ternak babi dari virus "pembunuh
massal".
Sumber : HarianSIB.com