Ket Foto: Joko Widodo. |
Mediaapakabar.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa dirinya merasa tak berdaya menghadapi permintaan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM), Bahlil Lahadalia, yang menagih kenaikan tunjangan kinerja (tukin) untuk pegawai Kementerian ESDM.
Dalam pernyataannya, Bahlil menjelaskan bahwa kenaikan tunjangan ini bukan tanpa alasan. Ia mengklaim bahwa sektor ESDM telah berkontribusi signifikan kepada negara, mencapai Rp 300-350 triliun setiap tahunnya melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Jadi kalau karyawan kami kesejahteraannya tidak diperhatikan, ya susah,” kata Bahlil usai menghadiri Upacara Hari Pertambangan ke-79, Jumat (11/10).
Kesejahteraan Pegawai dan Kinerja
Bahlil menjelaskan bahwa kenaikan tukin di Kementerian ESDM diharapkan dapat memacu kinerja para pegawai agar bekerja lebih giat. Ia juga menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan pegawai yang telah bekerja keras, terutama di daerah-daerah terpencil.
"Ada yang bekerja di pelosok-pelosok tanah air di bawah gunung berapi. Saya tahu Bapak-Ibu semua sudah bekerja keras, tetapi pemerintah mungkin belum memperhatikan kesejahteraan Bapak-Ibu secara baik," ungkapnya.
Jokowi Menyatakan Dokumen Belum Sampai di Meja
Presiden Jokowi juga mengonfirmasi bahwa dokumen mengenai kenaikan tukin tersebut belum berada di mejanya.
Ia menekankan bahwa kebijakan pemberian tunjangan pegawai di kementerian atau lembaga ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang harus ditandatangani oleh Kepala Negara.
"Saya sebetulnya bisa saja saya ngomong sudah ditandatangani, tapi memang belum. Jadi kalau saya jawab sudah, ya bohong namanya," jelas Jokowi.
Namun, Jokowi menjamin bahwa begitu dokumen itu sampai di mejanya, ia akan langsung menandatanganinya. Ia menyatakan bahwa Menteri ESDM selalu menanyakan mengenai hal itu setiap kali bertemu.
"Saya akan tanda tangan kalau barangnya itu sampai di meja saya. Sampai malam ini belum. Belum sampai di meja saja, tetapi memang sudah sedikit lagi," tambahnya.
Sektor ESDM yang Strategis
Presiden Jokowi juga menggarisbawahi pentingnya sektor ESDM bagi perekonomian nasional. Dalam dekade terakhir, sektor ini telah menyumbang lebih dari Rp 1.800 triliun untuk PNBP. Angka tersebut menunjukkan betapa strategisnya peran sektor ini dalam perekonomian Indonesia.
"Kalau melihat dua tahun yang lalu, 2022 itu Rp 348 triliun, kemudian di tahun 2023 itu Rp 229 triliun per tahunnya juga sangat besar sekali," kata Jokowi. (CNBC/MC)