Penyesalan Pelaku usai Tikam Ayah Kandung hingga Tewas gegara Tak Diajak Pindah Rumah

REDAKSI
Sabtu, 07 September 2024 - 20:37
kali dibaca
Ket Foto: Pelaku Aidi saat diinterogasi pihak kepolisian.


Mediaapakabar.com
- Aidi Priasisko (19) mengungkapkan rasa sesalnya karena kini ia tak lagi punya ayah. Sang ayah, Asmar (53) tewas usai ditikam Aidi hanya gegara hal sepele. Ia tak diajak ayahnya pindah rumah.

Kejadian itu terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Pelaku kini ditangkap Polsek Patumbak usai membunuh ayah kandungnya tersebut. Polisi mengungkap motif pelaku membunuh korban karena kesal tak diajak pindahan.

"Motifnya gara-gara bapaknya tidak mau mengajak anaknya pindah, karena bapaknya mau pindah. (Di rumah) ada ibunya juga, bapaknya sendiri mau pindah," kata Kapolsek Patumbak Kompol Faidir saat konferensi pers, Jumat (6/9/2024).

Menurut Faidir, keduanya memang kerap terlibat cekcok kerana berbagai hal. Salah satunya karena pelaku sering meminta uang pada korban. Pelaku juga merupakan pengguna narkoba jenis sabu.

"Sebenarnya antara bapak dan anak ini selama ini sering terjadi pertengkaran. Teridentifikasi si tersangka ini sering pakai sabu, sering pemalak, sering minta uang, sering ribut di rumah sama bapaknya," jelasnya.

Karena kelakuan pelaku, korban pun merasa tak betah tinggal di rumah itu dan memutuskan untuk pindah. Namun korban malah kesal mengetahui ayahnya mau pindah rumah dan tak mengajaknya. Alhasil terjadi cekcok hingga berujung penikaman terhadap korban.

"Yang mana pada saat kejadian, orang tuanya itu sudah merasa jenuh dan sudah merasa gak tahan lagi satu rumah dengan anaknya tersebut, mau pindah rumah. Anak tersebut tersinggung, bapak pergi kok gak mengajak saya, sehingga berdebat. Tersangka merasa tak senang, merasa ditinggalkan, langsung mengambil pisau di pinggangnya dan menancapkan ke punggung korban," kata Faidir.

Aidi yang turut dihadirkan saat konferensi pers di Polsek Patumbak mengaku sakit hati kepada ayahnya. Menurutnya selama ini, ayahnya juga sering mengeluh usai pulang kerja.

"Aku sudah sakit hati, setiap kali ayahku pulang kerja, ngeluh, gak bergaji, makan gak makan," ujarnya.

Namun begitu, dia juga mengaku menyesal telah membunuh ayahnya tersebut.

"Menyesal karena gak punya orang tua lagi," pungkasnya.

Pembunuhan itu terjadi di rumah korban dan pelaku di Jalan Pertahanan, Desa Patumbak I, Kecamatan Patumbak, kemarin pagi.

Korban sempaat dilarikan ke klinik terdekat dan dilarikan ke RSU Sembiring, Deli Tua. Namun nyawa korban tak dapat tertolong lagi.

"Pelaku mengambil pisau di pinggangnya dan langsung menancapkan ke punggung korban, sehingga korban terjatuh. Sampai di klinik tidak sanggup dan dibawa langsung ke RS Sembiring, dalam perjalan meninggal dunia," ujarnya. (DTS/MC)
Share:
Komentar

Berita Terkini