Mediaapakabar.com - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi tidak menampik ada peluang organisasi yang dipimpinnya itu bakal berubah menjadi partai politik. Budi Arie mengatakan, wacana untuk mengubah Projo menjadi partai politik bakal dibahas besama-sama pada kongres ketiga Projo pada September 2024 mendatang.
"Soal Projo jadi partai atau enggak itu tergantung kedaulatan semua Projo di seluruh Indonesia, semua anggota Projo di seluruh Indonesia. Apapun yang jadi pembicaraan itu akan dibicarakan di kongres, di forum tertinggi organisasi," kata Budi Arie di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Sebelumnya, Bendahara Umum Projo Panel Barus menyatakan, wacana mengubah Projo menjadi partai politik akan dipertimbangkan sesuai aspirasi dari anggota-anggota di daerah. Ia menyebutkan, transformasi adalah sebuah perubahan besar dalam berorganisasi sehingga menurut Panel tak bisa diputuskan hanya oleh pengurus inti.
"Kami ingin apa pun yang dicapai pada kongres nanti adalah sebuah proses yang hidup dari bawah, sebuah dinamika yang bergerak dari bawah ke atas, sehingga jadi sebuah keputusan yang punya ruh," kata Panel, Rabu (20/7/2024).
Ia pun mengeklaim bahwa wacana mengubah Projo menjadi parpol bukan untuk menjadi wadah politik bagi Presiden Joko Widodo setelah lengser pada Oktober 2024. Panel mengatakan, Jokowi bakal memimpin partai yang sudah eksis untuk memastikan pemerintahan selanjutnya berjalan lancar.
Untuk diiketahui, Jokowi mendapatkan sejumlah tawaran setelah hubungannya memburuk dengan PDI-P. Jokowi sempat didorong untuk masuk ke Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Sampai saat ini, Jokowi selalu mengelak ketika ditanya soal tawaran-tawaran tersebut. Ia sempat mengungkapkan, ingin kembali ke Solo setelah selesai menjalankan masa jabatannya Oktober 2024.