Ini Kata Kabid Propam Poldasu Terkait Rp 100 juta Yang Diterima Kanit Tipikor

Media Apakabar.com
Senin, 03 Juni 2024 - 12:58
kali dibaca
Foto: Kabid Propam Polda Sumut Kombes Bambang. (Finta Rahyuni/detikSumut)

Mediaapakabar.com
- Kanit Tipikor Polres Labuhanbatu Iptu Sofyan Tampubolon dalam persidangan disebut menerima uang Rp 100 juta dari Bupati Labuhanbatu nonaktif, Erik Adtrada Ritonga. 

Sementara terkait soal itu, Kabid Propam Polda Sumut Kombes Bambang Tertianto mengatakan uang Rp 100 juta terungkap dalam persidangan di pengadilan. Dia menyebut pihaknya enggan untuk mencampuri persidangan. 

" Kita tidak mau mengganggu proses peradilan itu. Kita tidak mau menerka-nerka apa yang terjadi di sana, bagaimana keterlibatan dia, yang jelas di persidangan terlapor dipanggil untuk bersaksi. Fakta-fakta diperadilan tentu diakhir. Jadi, kita tidak bisa berkomentar, kita tidak bisa menindaklanjuti. Sedang ada proses peradilan, terus kita mengganggu proses tersebut dan lain-lain. Hormati proses peradilan," terangnya, kemarin. 

Bambang mengatakan Iptu Sofyan saat persidangan berstatus sebagai saksi. Selain itu, proses persidangan sejauh ini juga masih berlangsung. Ia juga menyebut pihaknya akan menunggu proses persidangan itu selesai.

" Kebetulan rekan kita polisi yang salah satu menjadi saksi disitu, proses peradilannya belum tuntas, belum putus, kami tunggu semuanya," imbuhnya. 

Sebelumnya, pada sidang pemeriksaan saksi terkait empat terdakwa yang diduga terlibat dalam kasus suap Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, diketahui adanya penyerahan uang ke Iptu Sofyan. Uang itu berasal dari Erik dan diserahkan ke Sofyan melalui orang kepercayaan Erik.

Empat terdakwa yang hadir di antaranya Wakil Ketua DPRD Labuhanbatu Yusrial Suprianto Pasaribu, Efendy Sahputra alias Asiong, Fazarsyah Putra, dan Wahyu Ramdhani Siregar. Sidang pun dimulai untuk mendengar keterangan enam saksi.

Sidang memanas saat hakim mencecar Iptu Sofyan dengan sejumlah pertanyaan. Utamanya, menyangkut pemberian uang Rp 100 juta dari Erik melalui Rudi Syahputra Ritonga selaku anggota DPRD Labuhanbatu.

Di dalam kesaksiannya, Sofyan mengaku pernah video call sebelum Erik di OTT KPK untuk memberikan uang operasional Polres Labuhanbatu sebesar Rp 100 juta.

Dia menegaskan tidak meminta uang tersebut. Adapun uang itu, menurut Sofyan, merupakan uang pribadi Erik.

Lalu, uang diterima Sofyan melalui Rudi pada 5 Januari 2024. Setelah Erik di OTT, uang itu pun diberikan Sofyan ke penyidik KPK.

As'ad pun menyebutkan bahwa sejak awal persidangan Kanit Tipikor selalu disebut-sebut. Alhasil, As'ad mencecar Sofyan dengan sejumlah pertanyaan terkait uang Rp 100 juta tersebut sebetulnya untuk apa.

" Untuk uang operasional Polres," kata Sofyan di PN Medan.

" Terus kenapa nggak dilaporkan ke Kapolres?" tanya As'ad.

" Karena uang itu (Rp 100 juta) tak sempat terpakai Yang Mulia," jawab Sofyan.

" Tapi kan sudah di tangan saudara? Setiap saudara terima, saudara harus lapor Kapolres karena untuk operasional," bentak As'ad.

" Siap saya belum jumpa Kapolres Yang Mulia," sebut Sofyan.

" Ke mana Kapolresmu?," tanya As'ad.

" Siap tidak jumpa Yang Mulia," ujar Sofyan.

" Selama kamu tugas tidak ada Kapolres?" tanya As'ad.

" Siap cuma dua hari Yang Mulia, baru terjaring OTT Yang Mulia," ujar Sofyan.

" Kan itu nggak jawaban. Jangan ngeles," tuding As'ad.

Setelah itu, As'ad menyampaikan, sudah banyak orang yang gerah dengan kerjaan Sofyan di Labuhanbatu. Dia pun meminta Sofyan agar berubah. Sebab, seharusnya Sofyan melayani masyarakat, bukan menakuti.

" Untuk apa ada pengamanan proyek?" bentak As'ad.

" Siap tidak ada Yang Mulia," jawab Sofyan.

" Nggak mungkin, logika aja Pak. Kalau orang tidak dalam keadaan ketakutan, tidak akan menyerahkan apa pun termasuk nyawanya. Bapak kan (aparat) hukum, polisi," terangnya As'ad.

" Siap, saya tidak ada minta uang fee proyek Yang Mulia," ungkap Sofyan.

" Nanti kita buktikan lah, masih ada dua lagi menunggu saudara sebagai saksi. Sudah saudara terima, tidak saudara lapor Kapolres, sudah berhari sama saudara. OTT itu alasan aja itu. Kalau nggak ada OTT lenyap itu sama saudara," tukas As'ad.

" Potong ini potong (sambil memegang kuping sebelah kanan) kalau saudara laporkan ke Kapolres," pungkasnya. (MC/Dtc)

Share:
Komentar

Berita Terkini