Pj Gubernur Sumut Ikuti Rakor Inflasi Daerah bersama Mendagri

Daniel Gultom
Senin, 13 Mei 2024 - 15:10
kali dibaca
Foto: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024 bersama Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia  (Kemendagri RI) melalui zoom meeting di Ruang Sumut Smart Province Lantai 6 Kantor Gubernur Sumut Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (13/5) 

Mediaapakabar.com
- Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera (Sumut) Hassanudin mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) tentang inflasi daerah bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian secara virtual dari Ruangan Sumut Smart Province,  Lantai 6, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan,  Senin (13/5).

Mendagri Tito Karnavian mengatakan, angka inflasi sebagaimana dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) terjaga dalam target yaitu 3,00% yoy. Bahkan good news-nya adalah dari Maret ke April  (month to month) juga mengalami penurunan signifikan dari 0,52% menjadi 0,25%. 

Namun yang harus menjadi atensi adalah sektor transportasi dan beberapa komoditi pangan, seperti bawang merah, bawang putih, beras, makanan, minuman dan tembakau, agar inflasi tetap terjaga. Beras, meskipun turun, ada beberapa daerah yang masih di atas harga acuan pemerintah. 

“Bawang merah dan bawang putih bisa diperkuat melalui gerakan tanam atau mengambil dari daerah surplus, dan ini perlu dipikirkan betul, supaya masyarakat dan petani kita happy dan kemudian bisa memperkuat stok kita untuk nanti di bulan Juli – Agustus, kalau terjadi musim kemarau,” kata Tito.

Mendagri juga menyampaikan, pendapatan APBD setiap daerah di bulan April – Mei ini sudah diharapkan mencapai target di angka 30% - 40 %, baik dana dari pusat maupun dari PAD. Begitu juga belanja daerah tidak jauh berbeda. 

Karena belanja pemerintah itu memiliki dua fungsi utama, yaitu pertama membuat uang beredar di masyarakat, sehingga masyarakat memiliki daya beli dan ini faktor membangun pertumbuhan ekonomi. Kedua fungsi belanja pemerintah itu adalah mendorong pihak swasta untuk bangkit.

“Jadi melalui  APBD kita bisa melakukan intervensi kita tingkatkan daya beli masyarakat dan bangkitnya pihak swasta untuk membangun pertumbuhan ekonomi karena adanya uang yang beredar di masyarakat,“ jelas Tito.

Tito juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati/Walikota dan Gubernur, yang sudah bekerja dengan baik menekan inflasi, serta akan memberikan dana insentif sebesar Rp10 miliar kepada daerah yang memiliki ide-ide dalam menekan inflasi.

“Terima kasih  kepada daerah-daerah yang sudah bekerja dengan baik menekan inflasi dan sudah seperti biasa, saya sudah komit dengan Ibu Menteri Keuangan, akan menyiapkan anggaran untuk tahun ini sebesar Rp33 miliar untuk insentif 33 daerah, entah itu provinsi maupun kabupaten/kota, masing-masing 10 miliar, “ jelasnya. 

Sementara itu, Direktur Statistik Harga, Badan Pusat Statistik Windhiarso Putranto menyampaikan,  komoditas yang diwaspadai adalah bawang merah, cabai merah, gula pasir, dan telur ayam ras. 

Turut mendampingi Pj Gubernur Sumut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Agus Tripriyono, Kepala Biro Perekonomian Poppy Marulita Hutagalung, Inspektur Daerah Lasro Marbun, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Muhammad Rahmadani Lubis, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Mulyono, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral Mulyadi Simatupang, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Rajali, Kepala  Dinas Perhubungan Agustinus, dan Kepala Dinas Sosial Asren Nasution. (MC/RED)
Share:
Komentar

Berita Terkini