Pengamat Sebut Jokowi Sulit Dimakzulkan Karena Kepuasan Masyarakat Tinggi

Daniel Gultom
Minggu, 03 Maret 2024 - 11:28
kali dibaca
Presiden Joko Widodo (tengah) menyampaikan pidato didampingi Kepala Staff Kantor Presiden Moeldoko (kiri) saat meresmikan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih di Indralaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023). Presiden meresmikan JTTS ruas simpang Indralaya-Muara Enim seksi simpang Indralaya-Prabumulih sepanjang 63,5 km dan telah beroperasi sejak (30/8/2023). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.

Mediaapakabar.com
- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin ikut menyoroti tuntutan pemakzulan Jokowi dalam aksi demo di depan Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (01/03/2024). 

Aksi demo tersebut digelar oleh relawan Anies, dan Muhaimin (Amin). Ada beberapa tuntutan yang dilayangkan dalam aksi itu, mulai dari turunkan harga sembako, dugaan Pemilu curang, hingga dorongan untuk mewujudkan hak angket pemakzulan Jokowi. 

Relawan Amin mengeklaim menggelar demo itu untuk menyuarakan suara rakyat yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan Presiden Jokowi selama dua periode. Mereka berharap, agar Presiden Jokowi bisa diberhentikan dari jabatannya sebelum masa kepemimpinannya habis. 

Ujang mengatakan, demo pemakzulan Jokowi tidak hanya terjadi pada Jumat kemarin, melainkan sudah ada sejak lama. Namun, pemakzulan sulit dilakukan dan tak terealisasi hingga saat ini. 

" Banyak isu yang akan menurunkan Jokowi di tengah jalan, sampai sekarang tidak berhasil dimakzulkan," ucapnya pada pers, Sabtu (02/03/2024). 

Namun, dia menilai Relawan Amin berhak untuk melakukan unjuk rasa dan menyampaikan aspirasinya karena Indonesia negara demokrasi. Diungkapkannya, berdasarkan hasil analisisnya, Jokowi sangat berat untuk dimakzulkan. 

" Untuk melihat apakah pemakzulan Jokowi akan terwujud saya sudah berkali-kali menganalisis bahwa Jokowi berat, dan susah dimakzulkan," terangnya. 

Menurutnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi masih cukup tinggi. Salah satunya disebabkan karena aksi Jokowi yang suka bagi-bagi sembako kepada masyarakat. 

" Jokowi banyak bagi-bagi Bansos. Jadi, masih dipercaya dan tingkat kepuasannya masih tinggi," pungkasnya. (MC/KC)

Share:
Komentar

Berita Terkini