Luhut Siahaan Sebut Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Tak Paham Hukum Pemilu

REDAKSI
Sabtu, 20 Januari 2024 - 15:34
kali dibaca
Ket Foto: Kehadiran Prabowo Subianto dalam peringatan Natal BUMN beberapa waktu lalu.

Mediaapakabar.comDiundangnya Prabowo Subianto dalam acara Natal BUMN disebut Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis masuk dalam dugaan pelanggaran adalah pernyataan keliru. 

“TPN salah menunjuk beliau sebagai Deputi Hukum, jika memang mengundang Prabowo adalah sebuah pelanggaran kenapa tidak disebut pasal apa yang dilanggar, Undang-Undang apa, seharusnya sebagai pakar hukum Todung tidak asal bicara tanpa dasar hukum,” kata Luhut Parlinggoman Siahaan yang juga Ketua Tim Posko Pengaduan Pelanggaran Pemilu (P4) TKN Prabowo-Gibran.


Todung tidak paham Undang-Undang Pemilu, beliau memang ahli hukum tapi tidak ahli hukum Pemilu, tidak punya latar belakang sebagai ahli hukum pemilu atau sebagai penyelenggara pemilu, tapi asal bicara. Sudahlah, Todung jangan buat polemik yang memperkeruh keadaan, sebut Luhut, yang juga mantan Ketua KPU Tanjung Balai ini.


Seperti diberitakan, Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menuduh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak adil karena hanya mengundang Prabowo Subianto dalam acara Natal BUMN. 


Oleh karena itu, Todung menilai apa yang dilakukan Erick Thohir dalam acara Natal BUMN masuk dalam dugaan pelanggaran terhadap netralitas Pemilu.


Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkap tiga alasan Prabowo Subianto bisa hadir dan diundang dalam perayaan Natal keluarga besar BUMN. Pertama, itu adalah acara Natal, bukan kampanye. Kedua, Prabowo diundang sebagai Menteri Pertahanan.


"Beliau adalah menteri teknis dari BUMN seperti Pindad, PAL, PTDI, LEN, Dahana," ujar Arya dalam keterangannya suara ke wartawan, Rabu (17/1/2023). 


Sedangkan alasan ketiga, Prabowo adalah keluarga besar BUMN. Arya mengatakan Prabowo memiliki kaitan erat dengan BUMN. Kakek Prabowo yaitu Margono Djojohadikoesoemo adalah pendiri BNI.


"Sehingga wajar kami tidak mengundang Pak Anies, ataupun Pak Ganjar di acara Natal BUMN. Jadi nggak usah dipolemikkan," tutur Arya. (MC/REL)

Share:
Komentar

Berita Terkini