DPRD Medan Apresiasi Operasional Bus Listrik, Diharapkan Bisa Urai Kemacetan

REDAKSI
Minggu, 07 Januari 2024 - 17:17
kali dibaca
Ket Foto: Wakil Ketua Komisi IV DPRD Medan, Rudiawan Sitorus.

Mediaapakabar.com
Kehadiran bus listrik yang akan digunakan sebagai sarana transportasi umum bagi warga kota Medan mendapat dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Medan.

Seperti yang diungkap Wakil Ketua Komisi IV DPRD Medan, Rudiawan Sitorus. Legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menganggap, kehadiran bus listrik tersebut bisa dinikmati masyarakat kota Medan secara gratis.


“Ini sangat kita apresiasi. Kita harap warga Kota Medan bisa menggunakan bus listrik ini gratis dengan sebaik-baiknya, sehingga tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi,” ucapnya, Sabtu (6/1/2024).


Hadirnya bus listrik ini, Rudiawan berharap bisa menjadi salah satu cara mengurai kemacetan yang ada di Kota Medan.


“Pemerintah Kota (Pemko) Medan

sudah melakukan berbagai upaya dalam mengatasi kemacetan, dengan membuat underpass, overpass hingga perubahan arus di beberapa ruas jalan. Semoga hadirnya bus listrik ini bisa membuat kondisi lalu lintas di Kota Medan semakin lancar dan masyarakat bisa beralih menggunakan transportasi umum,” harapnya.


Tak hanya sekadar dilaunching, Rudiawan juga meminta Pemko Medan mempersiapkan segala rencana pengoperasian bus listrik tersebut, termasuk rute dan lokasi bus stop maupun haltenya.


“Jangan pula kehadiran bus listrik justru membuat lalu lintas semakin macet. Ini harus dicermati Pemko Medan. Pastikan pengoperasiannya sesuai target waktu yang ditentukan. Sebab bila salah perhitungan, tentu akan menjadi penyebab kemacetan, karena kita tahu bus listrik ini cukup besar,” tutupnya.


Seperti diketahui guna mewujudkan transportasi publik modern yang ramah lingkungan berbasis jalan raya, Walikota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution meluncurkan bus listrik gratis, Kamis (4/1/2024) di Komplek J-City, Kecamatan Medan Johor.


Operasional bus listrik gratis ini tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), melainkan hasil kolaborasi antara Pemko Medan dengan PT Kalista.


“Ini non-APBD. Bus-nya dibantu PT Kalista. Dan ada pula J-City yang sudah membangun halte dan bus stop,” ungkap Bobby seraya menambahkan kolaborasi ini dilakukan untuk menyiasati keterbatasan anggaran.


Bobby juga menyampaikan, Pemko Medan tetap konsisten mengembangkan kendaraan ramah lingkungan. Sejak pemerintah pusat menginstruksikan pemerintah daerah menggunakan kendaraan listrik, sebutnya, Pemko Medan termasuk salah satu yang menjalankan instruksi tersebut.


“Ada sembilan unit kendaraan listrik kami gunakan. Saya, wakil walikota, sekda, teman-teman Forkopimda,” sebutnya seraya mengatakan, upaya membangun transportasi publik modern ramah lingkungan ini harus terus dilanjutkan.


Sebelumnya, Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto mengapresiasi Bobby Nasution yang membuktikan komitmennya dalam memajukan transportasi di ibu kota Sumatera Utara (Sumut) ini, termasuk memberikan layanan angkutan umum modern yang aman, nyaman, dan terjangkau.


Dia mengatakan, Kementerian Perhubungan memiliki program yang tertuang dalam RPJMN 2020-2024 untuk pembangunan di enam kota metropolitan, termasuk di Medan.


“Kami lihat progresnya yang luar biasa adalah di Kota Medan,” ucapnya seraya menilai, dengan anggaran yang terbatas aKota Medan mampu mendekati Jakarta dalam hal pembangunan transportasi.


Suharto mengatakan, semangat dan komitmen Bobby Nasution ini sejalan dengan semangat dan komitmen Kementerian Perhubungan.


“Kementerian Perhubungan saat ini memiliki program bersama Bank Dunia (World Bank) untuk membangun BRT di Medan. Karena melihat komitmen Pemko Medan yang tinggi, groundbreaking pembangunan infrastrukturnya yang semula dijadwalkan Juli 2024, dimajukan menjadi bulan ini juga, Januari 2024,” ungkapnya.


Kadis Perhubungan Kota Medan Iswar dalam laporannya menyampaikan, peluncuran bus listrik ini sebagai cikal bakal operasional Bus Rapid Transit (BRT) akan menyediakan 17 koridor dengan 515 unit armada merupakan bantuan dari world bank melalui Kementerian Perhubungan.


“Sebagai cikal bakal pengoperasian BRT tersebut, sebanyak 30 persen adalah kendaraan listrik. Sehingga Pemko Medan memiliki komitmen mengoperasikan bus listrik pada satu koridor. Insya Allah bulan Juli akan ditambah lima koridor lagi,” papar Iswar.


Dia memaparkan, rute bus listrik gratis ini dimulai dari Kompleks J-City, Kecamatan Medan Johor – Jalan Karya Wisata – Jalan AH Nasution – Jalan Jamin Ginting (untuk mengakomodir warga yang berkuliah di Kampus USU) – Jalan Pattimura – Jalan Sudirman.


Kemudian Jalan Diponegoro (untuk mengakomodir warga di seputaran kantor Gubsu atau Sun Plaza) – Jalan Pengadilan – Jalan Maulana Lubis (untuk mengakomodir warga di perkantoran sekitar kantor Wali Kota Medan) – Jalan Balai Kota – Jalan Guru Patimpus – Jalan Gatot Subroto – Jalan Iskandar Muda – Jalan Jamin Ginting – kembali ke J-City.


Total panjang rute bus listrik ini, sebutnya, sepanjang 21 Km. Sedangkan jumlah tempat pemberhentian sebanyak 39, termasuk 21 bus stop.


“Untuk sementara ini, kita jadwalkan bus listrik ini beroperasi pukul 06.30 sampai dengan 22.00 WIB. Total pelayanan sebanyak 25 pelayanan per hari nantinya,” pungkasnya. (MC/RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini