DPRD Medan Harap Penataan Kawasan Kumuh Belawan Selesai Tahun 2023

REDAKSI
Senin, 16 Oktober 2023 - 22:57
kali dibaca
Ket Foto: Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Abdul Rani.

Mediaapakabar.com
Dalam mengatasi permukiman kumuh, Pemko Medan berkolaborasi dengan pemerintah pusat melakukan penataan di kawasan Medan Belawan. Meski begitu, penataan tersebut diharapkan dapat selesai akhir tahun 2023 ini.

“Kita harapkan memang dapat selesai tahun ini juga. Semakin cepat semakin baik. Dengan tuntasnya masalah permukiman di Medan Belawan akan sangat berdampak pada terealisasinya sejumlah program kerja Pemko Medan, di antaranya menekan angka stunting,” ucap Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Abdul Rani, pada Senin (16/10/2023).


Tak hanya stunting, kata Rani, program Pemko Medan lainnya juga akan berjalan, jika penataan di kawasan Belawan Bahari bisa segera diselesaikan.


“Jadi tentunya semua ini memiliki efek domino yang positif. Tingginya angka stunting di Medan Belawan tidak terlepas dari tingginya kawasan kumuh disana. Tentunya dengan berkurangnya kawasan kumuh, maka diharapkan angka stunting juga dapat semakin ditekan,” katanya.


Dengan pengerjaan yang berlangsung ini, sambung Rani, DPRD Kota Medan mendukung langkah pemerintah pusat hingga Pemko Medan yang terus berfokus dalam menata kawasan Medan Belawan Bahari.


“Kita sangat mendukung penataan kawasan Medan Belawan Bahari ini. Kita berharap, kawasan permukiman kumuh itu dapat ditata, sehingga bisa menghilangkan kesan kumuh disana,” tutup Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Medan itu.


Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penataan area Medan Belawan Bahari rampung akhir tahun ini.


Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Wahyu Kusumosusanto mengatakan, saat ini progres pengerjaan penataan pemukiman kumuh ini sudah mencapai 30 persen.


Meski progresnya masih sedikit, namun dia optimistis penataan akan dapat selesai di akhir tahun ini. Lantaran pengerjaannya cukup simpel, yakni hanya menutup salah satu pintu air, sehingga air dan sampah dari laut tidak masuk ke pemukiman.


Kemudian pengerjaan penyediaan infrastruktur dasar seperti air bersih, sanitasi, drainase maupun jalan juga sedang dikerjakan.


“Per hari ini sudah 30 persen, tapi akan dikejar karena pekerjaannya tidak terlalu rumit dan besar,” ujarnya, pada Kamis (12/10/23) lalu. (MC/RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini