Pendaftaran Capres Dimajukan, Mahfud: Supaya Tidak Terlalu Lama Bertengkar

REDAKSI
Senin, 11 September 2023 - 11:23
kali dibaca
Ket Foto: Mahfud MD. 

Mediaapakabar.com
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan dukungan terhadap rencana dimajukannya jadwal pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjadi 10–16 Oktober 2023.

Dalam pidato di acara "Konsolidasi Kebangsaan Lembaga Persahabatan Ormas Islam dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOI-LPOK)" di Kuningan, Jakarta, pada Jumat (8/9/2023) lalu, Mahfud MD menegaskan perlunya percepatan proses pendaftaran capres dan cawapres, yang sebelumnya dijadwalkan dari 19 Oktober hingga 25 November 2023.


Menurutnya, jadwal yang lama tersebut dapat memicu pertengkaran dalam penentuan calon yang akan maju.


"Proses pemilihan presiden harus dipercepat. Ini terlalu lama, dan kita tidak boleh terlalu lama bertengkar tentang siapa yang akan maju dan mendaftar sebagai calon," tambah Mahfud MD.


Perubahan jadwal ini merespons draf rancangan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, yang awalnya direncanakan dari 19 Oktober hingga 25 November 2023, menjadi 10-16 Oktober 2023.


"Tahapan-tahapan sudah berjalan dan sekarang akan dipercepat pendaftaran presidennya. Karena sebelumnya terlalu lama, bertengkar siapa yang maju, siapa yang daftar,” ucap Mahfud.


Menko polhukam juga menekankan bahwa perubahan ini tidak memerlukan perubahan undang-undang, tetapi hanya memerlukan kesepakatan antara Komisi II DPR, menteri dalam negeri, KPU, dan Bawaslu.

"Hanya perlu kesepakatan, ketemu, sudah setuju,” katanya.


Lebih lanjut, menko polhukam mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyukseskan pemilu sebagai amanah dari Tuhan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga konstitusi dan menciptakan negara yang mengumpulkan kebaikan alam dan perilaku penduduknya.


Dia juga menyebut tahun politik seringkali diidentikkan dengan turbulensi dan guncangan. Oleh karena itu, Mahfud MD menekankan pentingnya melakukan mitigasi agar turbulensi tersebut tidak menyebabkan perpecahan yang merugikan.


"Pemilu adalah sarana kita untuk menjaga negara ini, sebagai amanah, berkah, dan rahmat dari Allah kepada kita," pungkasnya. (BC/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini