Ket Foto: Kantor Wali Kota Medan. |
Mediaapakabar.com - Usai video beberapa guru SMPN 15 Medan menangis viral di media sosial (medsos), Wali Kota Medan Bobby Nasution dengan tegas meminta Inspektorat memeriksa semua pihak terkait di SMPN 15 Medan tersebut.
Hal itu guna menepis informasi-informasi negatif dan menjawab asumsi liar di tengah-tengah masyarakat yang saat ini terjadi.
Inspektur Kota Medan, Sulaiman Harahap, mengatakan, sesuai perintah pak wali kota, semua pihak terkait tengah dalam pemeriksaan pihaknya.
“Termasuk guru maupun kepala sekolah (kepsek) yang terlibat permasalahan saat ini masih dalam proses pemeriksaan,” ucapnya, Jumat (22/9/2023).
Saat disinggung sanksi apa yang dikenakan pihaknya, Sulaiman mengaku belum bisa menyimpulkan. Sebab, pemeriksaan masih terus berlangsung.
“Yang pasti sanksi tegas indisipliner terhadap guru-guru yang lebih memilih mengajar di sekolah swasta akan diterapkan sesuai perintah pak wali, namun kita lihat saja nanti setelah pemeriksaan selesai,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi II DPRD Kota Medan Sudari ST mendukung penuh sikap tegas Wali Kota Medan yang meminta Inspektorat untuk memeriksa kepala sekolah (kepsek) SMPN 15 Medan dan para guru yang saling berpolemik.
“Saya sepakat dengan pak wali, kedua belah pihak harus diperiksa oleh Inspektorat. Semua harus jelas, beri sanksi kepada keduanya bila kedua belah pihak sama-sama terbukti bersalah,” tegas Sudari.
Sudari menyebut, sikap kepsek yang tidak mau menandatangani surat pencairan gaji para guru tersebut jelas sebagai sebuah kesalahan.
“Kalaupun benar sejumlah guru di sana ada yang melakukan perbuatan indisipliner, namun tidak kita benarkan kepsek tersebut menahan gaji yang merupakan hak para guru. Begitu juga dengan para guru yang disebut-sebut juga mengajar di sekolah swasta dan sering meninggalkan kewajibannya mengajar di SMPN 15 Medan, itu adalah sebuah kesalahan dan melanggar aturan,” sebutnya.
Sudari mengungkapkan, dengan adanya guru mengajar di sekolah swasta, tentu hal tersebut akan membuat proses belajar mengajar di SMPN 15 Medan terbengkalai.
“Kau begini tentu para siswa yang menjadi korban. Bagaimana kualitas pendidikan kita bisa membaik kalau kualitas guru-gurunya seperti itu. Hal-hal seperti ini harus dihilangkan demi kualitas pendidikan kita agar lebih baik,” pungkasnya. (MC/RED)