Ket Foto: Aktivitas jual beli di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan. (Mistar) |
Mediaapakabar.com - Harga kebutuhan dapur seperti daging dan telur ayam terlihat mulai turun di Kota Medan. Namun harga ikan tak kunjung mengalami penurunan.
Hal itu tampak di Pasar Tradisional Simpang Limun, Jalan Sisingamangaraja, Selasa (19/9/23) sore.
Penjual ayam, Putra (24) mengatakan, bahwa daging ayam masih dikategorikan stabil di pasar tersebut. Tidak mengalami kenaikan maupun penurunan, masih rata-rata Rp29-30 ribu per Kg.
“Harga ayam stabil, gak naik dan gak turun masih seperti biasa Rp29-30 ribu per Kg,” katanya, selepas melayani pembeli.
Sebaliknya, pedagang sayur mayur, Ica (37) mengatakan, daging ayam sudah mengalami penurunan sekitar Rp4 ribu, yang semula harganya Rp34 ribu sekarang menjadi Rp30 ribu.
“Daging ayam sekarang sudah mulai turun, biasanya Rp34 ribu sekarang sudah Rp30 ribu. Tapi yang paling parah harga ikan gak turun-turun. Biasanya ikan dencis saja Rp20 ribu sekarang sudah Rp40 ribu,” ucapnya dilansir dari mistar.
Mulai dari hari raya Idul Fitri lalu hingga saat ini, harga ikan basah masih melambung tinggi. Paling utama ikan dencis dan gembung puring. Kenaikannya hingga Rp10-15 ribu per Kg.
“Belum ada penurunan, mulai dari Idul Fitri sampai saat ini masih sama. Ikan dencis sama gembung lah yang paling mahal. Biasa ikan dencis Rp30 ribu per Kg sekarang sudah jadi Rp40 ribu per Kg. Ikan gembung biasanya Rp35 ribu sekarang jadi Rp50 ribu,” ucap Ardiansyah (27) selaku pemasok ikan di pasar Simpang Limun, Selasa (19/9/23).
Dengan naiknya harga ikan basah tersebut, membuat sejumlah konsumen mengurangi kuota dagangnya, yang biasanya membeli 5 kg sekarang hanya 2 kg. (MI/MC)