Mediaapakabar.com - Pengerjaan drainase yang dilakukan Pemko Medan melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi di 21 kecamatan di Kota Medan memunculkan sejumlah keluhan dari masyarakat.
Keluhan yang paling banyak muncul adalah, karena dalam pengerjaan drainase terjadi penyempitan jalan. Belum lagi debu yang berterbangan saat cuaca panas terik.
Menanggapi hal itu, anggota Komisi IV DPRD Medan Edwin Sugesti Nasution meminta pihak kontraktor agar bekerja secara efisien guna bisa mengurangi dampak pengerjaan yang tengah berlangsung.
“Harus kita akui, setiap pembangunan yang berlangsung pasti ada dampak yang akan ditimbulkan. Oleh sebab itu, pihak ketiga (kontraktor) harus bisa bekerja cepat dan tepat. Sebab, mereka yang bisa menentukan pengerjaan itu bisa segera selesai. Karena Pemko bersama DPRD Medan dan masyarakat hanya bisa mengawasi,” kata Ketua Fraksi PAN DPRD Medan ini, Kamis (31/8/2023).
Edwin juga menyarankan kepada pihak kontraktor agar selalu tanggap terhadap semua keluhan masyarakat terkait proyek yang sedang dikerjakan.
“Di setiap pengerjaan yang berlangsung, pihak kontraktor harus menempatkan humasnya guna menampung keluhan masyarakat. Dengan begitu, pengerjaan yang berlangsung tidak sangat berdampak ke masyarakat dan bisa langsung diatasi. Sehingga masyarakat juga tidak bingung harus menyampaikan keluhannya ke mana,” sarannya.
Dampak yang sering terjadi di lapangan, ungkap Edwin, terkadang karena ulah nakal para kontraktor.
Sebab sebelum pengerjaan berlangsung, masyarakat terkadang ada membuat komitmen terkait pengerjaan, hanya saja tidak ada realisasinya.
“Banyak kita menerima aduan terkait pengerjaan drainase ini. Dari awalnya akan dibersihkan, namun selesai pengerjaan tidak dibersihkan kontraktor. Ini yang sering terjadi,” beber Edwin.
“Kemarin juga saat Pak Wali melakukan pengecekan ke salah satu titik pengerjaan, di sana tampak jalanan sangat berdebu, sehingga Pak Wali langsung memerintahkan untuk dilakukan pembersihan di jalan itu,” ungkapnya.
Ia pun berharap hal serupa tidak terulang lagi. “Jangan tunggu ada yang melakukan sidak baru dibersihkan,” tandasnya.
Selain itu, Edwin juga berharap agar Pemko Medan melalui OPD terkait agar lebih meningkatkan lagi pengawasan terhadap pengerjaan drainase yang saat ini tengah berlangsung.
“Jika memang kontraktornya nakal, tindak saja dan jangan jalin lagi kerjasama dengan mereka. Kita paham setiap pembangunan pasti ada dampaknya, tapi jangan dampak tersebut sampai membuat masyarakat menjadi susah,” pungkasnya.
Pemko Medan, sebut Edwin, juga diharapkan lebih selektif dalam memilih rekanan, sehingga dampak pembangunan yang dilakukan bisa berkurang. (MC/RED)