Setelah Gibran, Kini Giliran Bobby Nasution Wali Kota Medan Kena Kritik Panda Nababan

REDAKSI
Sabtu, 01 Juli 2023 - 20:01
kali dibaca
Ket Foto: Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Mediaapakabar.com
Panas lontaran kritik yang disampaikan politisi senior Panda Nababan terhadap anak dan mantu presiden Jokowi. Setelah putra sulung Jokowi, yakni Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, kini Panda Nababan pun mengkritik Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Panda Nababan blak-blakan kecewa dengan menantu Presiden Jokowi tersebut. Bobby Nasution disebut belum menunjukkan kinerja dan prestasi untuk kota Medan.


“Ini masalahnya sederhana, majunya Gibran dan Bobby di Medan kita harus waspadai tendensi dinasti. Dianggap anaknya presiden bisa begini. Saya ajah terus terang kecewa dengan prestasi Bobby, belum kelihatan,” terang Panda dalam wawancara bersama Kompas TV, Jumat (30/6/2023).


Menurutnya tidak mudah bawa nama Jokowi. “Ini yang saya mau warning (peringatkan) kepada mereka(Gibran dan Bobby). Jadi seperti Wali Kota Medan saya sampaikan ke pak Jokowi. Tolong perhatikan prestasi Medan dia mantunya bawa nama Jokowi. Begitu juga Gibran bawa nama jokowi. Mereka harus lebih hebat lebih berprestasi,” jelas Nababan.


Jawaban Gibran Dikatain Anak Ingusan 


Gibran Rakabuming dikatain bocah ingusan oleh Senior di PDI Perjuangan Panda Nababan. Bahkan Panda Nababan juga menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming belum layak untuk maju pada Pilpres 2024.


Meski disebut bocah ingusan dan gak layak maju Pilpres 2024, Gibran lebih memilih untuk tidak terlalu menanggapi hal itu.


Bahkan putra sulung presiden Joko Widodo itu justru mengucapkan terima kasih atas masukan yang diberikan kepadanya. "(Nababan) sudah tak jawab kemarin. Ya terima kasih masukannya dari para senior partai," kata Gibran dikutip dari Tribun Solo, Jumat (30/6/2023).


Lebih lanjut, Gibran pun tidak mau untuk mengundang atau meminta bertemu dengan Panda Nababan.


Meski disinggung terkait kepemimpinannya di Kota Solo, Gibran tidak ingin dicap kurang ajar karena mengundang seniornya untuk datang di wilayah yang dia pimpin.


"Nggak usah, jangan minta-minta. Nggak boleh dong perintah-perintah senior," ujarnya.


Gibran juga mengucapkan terima kasih kepada politisi senior lain yang membelanya usai dikritik oleh Panda Nababan. Ia juga menegaskan sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan dari seniornya itu.


"Ya pokoknya terima kasih untuk masukannya semua ya. Terutama untuk para senior partai," ucapnya.


"Ndak, saya memang perlu banyak belajar. Terima kasih," kata Gibran.


Panda Nababan sebelumnya menyebut Gibran Rakabuming anak ingusan ketika berdiskusi bersama Budi Arie Setiadi mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) batas usia presiden jika di bawah 40 tahun. 


Budi menuturkan, keputusan batas usia presiden di bawah 40 tahun memiliki berbagai konsekuensi politik, salah satunya potensi Gibran menggantikan posisi Presiden Jokowi.


Akan tetapi, Panda menyebut Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai anak ingusan dan belum layak untuk maju pada Pilpres 2024. 


Disisi lain, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) siap menerima Gibran Rakabuming Raka jika Wali Kota Solo berniat pindah dari PDI Perjuangan (PDIP).


Hal itu menanggapi pernyataan Politikus PDIP Panda Nababan yang menyebut Gibran sebagai bocah ingusan.


Hal itu disampaikan Ketua DPD PSI Kota Solo, Antonius Yogo Prabowo menanggapi pernyataan senior PDIP Panda Nababan yang menyebut Gibran anak ingusan. Gibran dinilai belum layak tampil di kontestasi pemilu presiden dan wakil presiden 2024.


Menurut Antonius, Gibran justru dinilai sebagai sosok anak muda yang memiliki potensi. Dia pun menyatakan PSI siap menampung jika PDIP malah menganggap Gibran anak ingusan.


"Ini lah kenapa pentingnya anak-anak muda berpolitik. Karena kami satu frekuensi, satu darah muda. Kami di PSI tentu dengan tangan terbuka kalau memang Mas Gibran di partai merah yang lain tidak diterima, dianggap anak ingusan, kami PSI partai anak muda siap menampung," kata Antonius.


Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno meyakini bahwa keluarga Joko Widodo atau Jokowi tetap akan di gerbong PDI Perjuangan.


Hal tersebut dikatakan Adi terkait pernyataan senior PDIP Panda Nababan yang menyebut putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai anak ingusan.


"Saya kira keluarga Jokowi kecenderungan pasti tetap di gerbong PDIP," kata Adi, Jumat (30/6/2023).  


Adi mengatakan bahwa secara substansi apa yang dikatakan Panda merupakan reminder bahwa Gibran masih pendatang baru dalam politik.


"Masih butuh banyak belajar agar makin matang. Jangan buru-buru langsung dikaitkan dengan Pilpres 2024. Secara umur Gibran belum cukup maju sebagai cawapres, meski saat ini gugatan soal batasan umur sebagai syarat nyapres masih menggantung di MK," kata Adi.


Meski begitu, Adi mengamini bahwa pernyataan Panda sangat keras dan menusuk tajam.


"Sebutan anak Ingusan itu bikin hati yang mendengarnya lemes. Sepertinya itu sebagai ekspresi tak suka jika ada pihak yang mengaitkan Gibran dengan pilpres 2024 mendatang," kata dia


Lebih dari itu, Adi menduga bahwa 2024 bukan waktunya Gibran maju pilpres.


"Jangan ada pihak yang coba menggoda atau memaksakan diri majukan Gibran. Itu tak bagus dan cenderung menjerumuskan. Pernyataan Panda ada benarnya," kata Adi.


"Dalam politik jangan buru-buru langsung mau lompat ke jantung kekuasaan ring 1 negara. Butuh proses yang lebih matang. Tapi kadang diksi yang dipakai Panda sangat keras menukik," tandasnya. (TRB/MC)

Share:
Komentar

Berita Terkini