Maraknya Begal dan Geng Motor, Anggota DPRD: Medan Jadi Kota Menyeramkan

REDAKSI
Selasa, 11 Juli 2023 - 10:43
kali dibaca
Ket Foto: Anggota DPRD Medan Antonius Tumanggor.

Mediaapakabar.com
Baru saja Kepolisian dan Wali Kota Medan mengumandangkan perang terhadap begal, perampokan sepeda motor sudah beraksi di Kecamatan Medan Helvetia. 


Bahkan pelaku yang berjumlah 3 orang tersebut tidak segan-segan masuk ke kantor Gereja Katolik Paroki Padre Pio di Jalan Beringin 3, Sabtu 8 Juli 2023 malam.


Pelaku begal berhasil membawa kabur sepeda motor Honda Beat warna hitam, BK 4888 milik Tifany br Tarigan, Sekretaris Paroki Santo Padre Pio Helvetia. 


Anggota DPRD Medan Antonius Devolis Tumanggor S.Sos membenarkan kejadian tersebut. 


Politisi Nasdem ini sangat prihatin melihat makin beraninya begal di Kota Medan.


Kejadian begal beruntun, merata di seluruh kecamatan tanpa pandang bulu, ini membuat Medan makin mencekam dan menyeramkan, masyarakat ketakutan keluar malam. 


Dia berharap Forkopimda bereaksi cepat, jangan sampai Medan dijuluki sebagai Kota Begal, dikhawatirkan investor enggan menanam modal investasi mereka tidak nyaman.


“Ibarat darurat militer, Medan sudah layak diberi status darurat begal atau siaga 1. Ini tidak main-main, tidak hanya harta benda yang dirampas begal, nyawapun bisa ikut melayang. Saya berharap Forkopimda yang di dalamnya Pemko, TNI, Polri dan lainnya memikirkan persoalan ini,” kata Antonius Tumanggor kepada wartawan, Senin (10/7/2023).


Dia berharap permasalahan ini diatasi secepat mungkin, jangan sampai masyarakat bertindak sendiri dengan mempersenjatai diri masing-masing. 


Bisa saja warga menganggap sudah tidak lagi aparat penegak hukum yang melindungi, maka bisa saja orang berinisiatif memproteksi diri masing-masing dengan senjata tertentu.


Karena, ungkap Antonius, boleh saja warga dihimbau agar jangan keluar malam, tapi tuntutan pekerjaan tidak bisa mereka hindarkan. Belum lagi pedagang pasar pagi yang harus subuh-subuh keluar rumah menuju pasar. 


Untuk itu, pemerintah harus memberi rasa aman dan nyaman untuk warganya, karena tidak mungkin mereka tidak bekerja hanya karena begal.


“Jangan sampai masyarakat apatis terhadap tanggung jawab memberi keamanan, akibatnya orang bisa bertindak sendiri seperti menyiapkan senjata tajam seperti golok, arit, celurit, stik dan dan pengaman lainnya. Di tik tok sudah ada diposting cara satu negara mengatasi begal dengan cara menabrak kendaraannya ke pelaku jika ada tanda-tanda dirinya akan dibegal. Tapi apakah itu kita toleransi untuk diadopsi? Bisa saja masyarakat berinisiatif seperti itu, karena mereka perlu hidup untuk menafkahi anak-anaknya,” ungkap Antonius.


Namun lanjut anggota Komisi 4 ini, jika masyarakat membawa senjata bisa saja jadi membabi buta, Medan akan menjadi kota Koboi. Curiga masyarakat makin tinggi, sedikit saja ada mencurigakan langsung main tebas atau tabrak, padahal padahal yang dicurigai belum tentu begal. Maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi saling serang, saling bacok karena kesalahpahaman.


Dikatakannya, sudah saatnya Pemko Medan bersama Pemprov Sumut mengkaji bagaimana menuntaskan kejahatan jalanan ini. Dengan melibatkan kriminolog, psikolog, aparat penegak hukum TNI, Polri, masyarakat, OKP dan lainnya. Karena kalau semua unsur dikolaborasikan dan digerakkan, jika dilakukan tentu tidak ada alasan mengatakan Polisi kekurangan personil.


“Pemko kan punya personil Satpol PP, begitu juga di Kecamatan dan Kelurahan ada Trantibnya. Ini akan menambah personil jika ada kebijakan atau perintah wali kota dilakukan Siskamling maupun patroli, jangan tugasnya cuma mengawasi bangunan bermasalah, bisa diberdayakan untuk Kamtibmas,” tutur Wakil Ketua DPD IPK Sumut ini.


Antonius mengemukakan, kejadian begal di Jalan Beringin adalah daerah pemilihannya yakni Dapil I. Terlebih lagi di kawasan Paroki tersebut dia sering membuat kegiatan pribadinya selaku anggota DPRD Medan seperti seperti Sosialisasi Perda (Sosper) maupun Reses. Sehingga dia sangat prihatin dengan kejadian tersebut.


“Atas nama warga di Dapil, saya mohon, pemko dan Forkopimda mencari solusi menumpas begal dari Kota Medan. Harus ada bukti nyata tindakan yang dahsyat dari kepolisian agar ada efek jera dari pelaku, agar Medan kembali kondusif,” harapnya. (MC/RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini