Tanggapi Laporan Pengeroyokan Mahasiswa di Amavi Ultra Lounge, Polrestabes Medan Olah TKP

REDAKSI
Minggu, 25 Juni 2023 - 01:14
kali dibaca
Ket Foto: Tim Inafis Polrestabes Medan, Jumat petang (23/6/2023) dikabarkan telah melakukan olah Tempat Perkara (TKP) terkait laporan pengaduan kasus dugaan pengeroyokan 5 pria tak dikenal terhadap mahasiswa bernama Victor di Lantai 16 Amavi Ultra Lounge Jalan Merak Jingga Medan.

Mediaapakabar.com
- Tim Inafis Polrestabes Medan, Jumat petang (23/6/2023) dikabarkan telah melakukan olah Tempat Perkara (TKP) terkait laporan pengaduan kasus dugaan pengeroyokan 5 pria tak dikenal terhadap mahasiswa bernama Victor di Lantai 16 Amavi Ultra Lounge Jalan Merak Jingga Medan.

"Iya. Aku dihubungi petugas pakai rompi Inafis dari Polrestabes Medan, Jumat sore kemarin untuk olah TKP. Habis itu kami ketemu ke lokasi kejadian," kata pelapor pengeroyokan, Sabtu (24/6/2023) di Medan. 


Menurutnya, peristiwa pengeroyokan, Kamis malam (15/6/2023) sekira pukul 23.00 WIB. Tidak terima dirinya babak belur dihajar 5 pria tak dikenal, saksi pelapor kemudian membuat pengaduan ke Polrestabes Medan, setelah diminta agar divisum lebih dulu. Mahasiswa tersebut pun berangkat ke RSU dr Pirngadi.


Laporan Pengaduan warga Kelurahan Seikera Hilir, Kecamatan Medan Perjuangan itu dengan Nomor: LP / B / 1944 / VI / 2023 / SPKT / POLRESTABES MEDAN / POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 16 Juni 2023, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 KUHPidana.


"Awalnya aku sama dia (Victor) sama kawan lainnya nonton pertunjukan Disc Jockey (DJ) di Amavi Ultra Lounge. Kami ada mengambil rekaman video DJ waktu beraksi di depan. 


Setahu bagaimana, ada 3 wanita. Petugas satpam geser kami kasih masuk cewek itu. Kami bersenggolan gitu. Mereka keknya gak senang. Trus mereka tuduh kami ada rekam video mereka.


Mereka sempat tanya ke salah seorang teman kami. Kalian ada videokan kami? Padahal tidak ada sama sekali. Yang kami videokan itu atraksi DJ-nya, " urai Sisca, teman wanita pelapor.


Habis itu, sambung wanita jelita tersebut, saksi pelapor lebih dulu kembali ke sofa pengunjung. Tapi waktu dia mau duduk ke sofa bersama Victor, ketiga wanita tak mereka kenal menghalanginya. 


"Dia (pelapor) sempat cari-cari aku ke depan dekat DJ. Tapi di perjalanan dia langsung dipukuli 5 laki-laki. Dua orang tegap badannya," tuturnya.


Sementara korban mirip bintang film Mandarin tersebut menambahkan, dirinya tidak tahu menahu apa permasalahan yang sedang terjadi dini hari itu.


"Gak ada pertengkaran mulut, bang. Aku sempat heran kok dia (Sisca) gak nampak-nampak? Waktu jalan ke depan dekat DJ aku langsung dipukuli mereka," kata korban sembari memperlihatkan wajahnya yang sempat babak belur dengan luka robek dekat mata sebelah kiri. Lebam di pipi kanan  tangan dan rusuk.


Ungkap


Mahasiswa tersebut juga menyampaikan harapannya agar kasus pengeroyokan atas dirinya segera diproses sampai ke pengadilan demi keadilan dan kepastian hukum. 


"Ada kok visumnya. Habis itu Saya bikin laporan pengaduan ke Polrestabes Medan. Keknya tak payahlah mengungkap kasusnya. Ada kok CCTV di lokasi Saya dipukuli mereka," tegasnya.


Anehnya lagi, sambung Victor, tidak satu pun pengunjung maupun petugas pengamanan yang melerai. Bahkan belakangan rumor berkembang diterimanya, di tempat hiburan dimaksud bukan kali pertama terjadi kasus dugaan penganiayaan namun berujung damai.


Korban juga mengaku pernah dipanggil pria mengaku dari manajemen Amavi agar kasusnya diselesaikan secara perdamaian. Apabila tidak sependapat, pria dimaksud dengan nada tinggi mempersilakan Victor melanjutkan kasusnya ke ranah hukum.


Secara terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa membenarkan adanya tim Inafis melakukan olah TKP atas laporan pengaduan atas nama Victor. (MC/RED)

Share:
Komentar

Berita Terkini